Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Membantu Anak Mencari Cita-citanya

Klickberita.com – Ketika masih di tingkat Taman Kanak-kanak (TK), dan Sekolah Dasar (SD), wali kelas pasti menanyakan apa cita-cita muridnya. Satu per satu setiap murid disuruh mengacungkan jarinya, dan menjawab cita-citanya. Ada yang menjawab ingin menjadi penulis, pilot, dokter, TNI, polisi, guru, presiden, ulama, pengusaha, dan lain sebagainya. Dan mungkin kita sendiri pernah mengalaminya ketika masih anak-anak. 

Seberapa pentingkah cita-cita bagi seorang anak? Sungguh sangat penting, karena cita-cita inilah yang memotivasinya sepanjang pertumbuhannya sampai kelak ia dewasa. Biasanya anak-anak yang sudah menanamkan cita-citanya, saat ia dewasa menjadi apa yang ia cita-citakan. 

Ilustrasi anak-anak bercita-cita jadi pilot | Foto Shutterstock
Misalnya saja BJ Habibie yang sejak kecil bercita-cita ingin membuat pesawat terbang. Cita-cita itu pun mengantarkannya menjadi seorang pembuat pesawat terbang pertama kali di Indonesia. Sungguh besar jasa beliau untuk bangsa kita, Indonesia Raya. Karena ini pula negara Internasional tidak bisa menyepelekan Indonesia. Itu adalah salah satu pembuktian bahwa anak bangsa kita sangat jenius, hebat, dan diperhitungkan.

Dalam kehidupan ini tidak ada yang mustahil. Meskipun cita-cita setinggi langit. Asalkan cita-cita tersebut diiringi dengan belajar gigih, kerja keras, dan melibatkan Tuhan, Allah SWT dalam prosesnya. Jika proses itu dilaksanakan maka jadilah apa yang ingin dicita-citakan. Dan ingat! Modal utama untuk meraih cita-cita adalah optisme.

Baca juga:
Anak Muda yang Produktif Memajukan Negaranya ke Dunia 
Dua Akibat Paling Berbahaya di Dunia Remaja Agus Yudhoyono Semaikan Benih Cinta Baca Buku pada Putrinya 
Bahaya Anak-anak yang Memendam Perasaannya

Lalu bagaimana jika anak tidak memiliki cita-cita? Bahkan sampai remaja juga tidak punya cita-cita? Anak itu hanya membiarkan dirinya dalam hidup. Terserah pada kehidupan ingin membawa kemana dirinya. Sebenarnya pemikiran seperti ini cukup berbahaya, sebab tidak punya tujuan yang jelas dalam hidupnya. Sementara kita dalam hidup ini harus mempunyai tujuan yang jelas. Ingin menjadi apa? Dan apa saja yang harus dikerjakan untuk menggapai cita-cita tersebut? 

Tipe anak seperti ini biasanya kalau sudah dewasa akan bingung apa yang ingin dicarinya dalam hidup. Seperti yang sudah disinggung di atas, ia tak punya ambisi untuk menjelma menjadi seperti orang lain. Ia hanya ingin menjadi apa adanya. Jika bernasib baik, ya, sukur. Dan sebaliknya, jika nasibnya buruk, ya diterima saja. Tak sedikit pun ingin mengubah yang buruk menjadi baik. 

Nah, jika anak atau adik kita tidak memiliki cita-cita, cobalah mulai menanamkan cita-citanya. Pengaruhi ia sejak kecil. Gali apa yang membuatnya tertarik, pada umumnya ketertarikan itulah cita-citanya, mungkin anak itu sendiri belum tahu apakah ketertarikannya tersebut sebuah cita-cita. Di sinilah peran keluarga sangat penting bagi anak-anak di usia dini seperti itu, bimbing ia agar bisa menemukan cita-citanya sendiri. 

Ada banyak kasus kurangnya perhatian keluarga terhadap anak, membuat si anak ketika remaja dan dewasa bingung menjadi apa. Ini sungguh berbahaya sekali. Sebab apa? Bisa jadi ia hanya ikut-ikutan orang lain, kalau yang diikutinya bagus, mungkin itu tidak masalah. Bahayanya adalah mengikuti orang lain yang buruk, jadilah ia ikutan buruk. 

Selain orangtua yang berperan bagi cita-cita anak, juga wali kelasnya. Seorang wali kelas atau guru wajib tahu cita-cita setiap anak didiknya. Jadi tugas seorang pendidik itu bukan hanya memberikan pelajaran saja, namun jauh dari itu, salah satunya adalah menggali cita-cita si anak untuk masa depannya. 

Seorang guru mempunyai tanggungjawab moral atas profesinya, ia harus mampu mengantarkan kesuksesan anak didiknya sesuai cita-citanya. Adalah sebuah kegagalan bagi guru jika anak didiknya menjadi “sampah masyarakat”. Meskipun itu tidak sepenuhnya menjadi tanggungjawab moralnya, namun yang jelas adalah anak-anak itu adalah hasil didikannya. 

Sebaliknya pula jika anak-anak itu menjadi sosok yang bisa memberikan jasa besarnya terhadap negara, maka itu adalah hasil didikannya. Orangtua dan guru mempunyai peran yang sangat penting bagi anak-anak yang ingin menjadi apa ketika ia sudah dewasa nanti. [Asmara Dewo]

Info: Klick Berita di-update setiap Sabtu pagi

Posting Komentar untuk "Membantu Anak Mencari Cita-citanya "