Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lagu Inspiratif Persembahan Iwan Fals untuk Ketiga Anaknya

Klickberita.com – Musisi legendaris Virgiawan Listanto atau yang biasa dipanggil Iwan Fals memang menorehkan sejarah permusikan Indoenesia. Sekitar 185 lagu karya Iwan Fals yang menemani penggemar beratnya saat ia mulai berkarir musik. Dalam perjalanan musiknya, penuh suka dan duka kerap ia rasakan. Terutama di mana orde baru berkuasa, Iwan Fals musisi “liar” lewat liriknya begitu menohok siapa saja bandit negeri ini. 

Iwan Fals beserta keluarga (alm Galang, Iwan, Rosana, Cikal) | Foto istimewa
Tak heran pula, Iwan Fals muda sebagi icon musisi perlawanan terhadap pemerintahan yang mengangkangi kebenaran. Sebagai pembela rakyat ketika penguasa "memijaki" kepala rakyatnya. Kritikan lagunya mampu membawa gelombang kesadaran terhadap rakyat Indonesia. Ya, karena lewat lagu mampu menyatukan rakyat, lewat lagu juga merupakan simbol perlawanan. 

Bolak balik ditangkap polisi sudah dilaluinya, jeruji besi yang begitu menyeramkan sudah ia rasakan. Begitulah seorang seniman dalam mengungkapkan kebenaran melalui karyanya. Tak perduli, dan tak takut apapun risikonya. Karena kaum seniman seperti itu sadar, membiarkan kejahatan itu artinya membiarkan pembodohan dan penindasan kemanusiaan. 

Namun, ketika Iwan Fals di usia yang tua (55 tahun), sejak lima tahun terakhir ia tak pernah lagi menciptakan lagu kritikan seperti dulu. Seperti di mana ketika lirik lagunya mampu menyayat hati sang penguasa. Mungkin saja Iwan Fals sudah lelah, mungkin saja Iwan Fals ingin menikmati masa tuanya dengan damai, atau mungkin juga Iwan Fals butuh generasi muda penggantinya, dan mungkin juga Iwan Fals sudah menjadi manusia lembut kepada siapa saja, meskipun orang-orang jahat berkuasa di pemerintahan. Ya, mungkin saja. 

Sejarah tidak akan pernah terhapus, Iwan Fals sempat membuat lagu untuk anak-anaknya. Saat muda dulu sepertinya kritikan sudah menyatu ke darah dagingnya. Karena itu pula lagu untuk anaknya juga sekaligus untuk simbol perlawanan. 

Berikut tiga lagu inspiratif Iwan Fals untuk anaknya:

1. Lagu Galang Rambu Anarki 

Lagu Galang Rambu Anarki ini di album Opini, pada tahun 1982. Sebuah lagu untuk menyambut sang putra pertama Iwan Fals yang bernama almarhum Galang Rambu Anarki. Sudah kita ketahui bersama, masa Soeharto di tahun 1982 masa-masa sulit rakyat Indonesia semakin terasa. Mulai dari kesenjangan sosial, perekonomian terpuruk, melambungnya harga BBM, sampai Pemilihan Presiden otoriter, yang sudah dipastikan itu-itu saja presidennya. 

Akibat itu semua, tentu berakibat buruk terhadap rakyat Indonesia yang tergolong miskin. Iwan Fals dalam lirik lagu tersebut juga menggambarkan seorang bayi yang kurang gizi. Dan mungkin juga saat itu Galang sedang kurang gizi, sama seperti anak-anak Indonesia lainnya, yang kekurangan gizi. 

Harapan terbesar kepada anaknya adalah kelak sudah dewasa mampu mengubah kehidupan Indonesia menjadi lebih baik. Bisa “meninju” penguasa jahat di negeri ini. Namun, umur Galang tak panjang. Pada tanggal 25 April 1997, putra pertama Iwan Fals meninggal dunia. Pada saat itu, Galang sudah remaja, umurnya 15 tahun. 

Berikut penggalan lagu Galang Rambu Anarki: 
Galang rambu anarki anakku
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras, janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku

2. Lagu Cikal

Lagu Cikal yang dibuat pada tahun 1991 ini Iwan fals persembahkan untuk anak keduanya, Annisa Cikal Rambu Bassae. Ketika itu usia Cikal sekitar empat tahun, putri Iwan Fals itu sedang asyik menggambar hewan dan petani. Ada gambar kerbau, ular, tikus, dan petani di sawah. Sebuah gambar yang dibuat dari tangan polos seorang bocah, Cikal kecil. 

Melihat begitu kreatifnya sang anak, sang maestro musik itu terinspirasi langsung menjadikan sebuah lagu. Maka dalam sekejab jadilah lagu Cikal. Meski lirik lagunya tidak sekritis lagu Galang Rambu Anarki, namun Iwan Fals tetap mengkritik keadaan Indonesia pada saat itu, Jakarta.

Pada lagu Cikal ini cukup sulit memahaminya, liriknya seperti bercerita, dan untuk mengaitkan antara lirik satu ke lirik lainnya, membutuhkan penalaran yang lebih. Namun bagi penikmat musik, terlebih fans berat Iwan Fals (OI: Orang Indonesia) sedikit banyaknya pahamlah apa yang ingin Iwan Fals sampaikan lewat lagu tersebut.

Lagu ini menceritakan kehidupan manusia dari latar belakang yang berbeda di Ibukota. Ada yang jahat, dan ada pula yang baik. Meskipun keberagaman itu bisa menimbulkan konflik, namun keberagaman jika dimiliki oleh orang yang baik maka menjadi keharmonisan dalam kehidupan. Kejahatan juga tak bisa dipungkiri dalam kehidupan ini, namun jika dibalas dengan kebaikan maka yang jahat pun bisa menjadi baik. 

Nah, untuk menyimpulkan lagu itu ada pada harapan Iwan Fals untuk putrinya, Cikal, kelak sudah dewasa bisa berdampingan pada siapa saja. Iwan Fals di sini mengajakarkan toleransi pada putrinya, dan selalu berbuat baik. 

Berikut penggalan lirik lagu Cikal: 
Bayiku tidak akan pernah berpikir
Bahwa harimau itu jahat
Bayiku menarik narik kumis
Dan memukul mukul mulut harimau
Harimau malah memberikan bayiku mainan

Bayiku menjadi bayi harimau
Bayi harimau anak petani
Seperti sanca melilit kerbau
Ia ada di gorong gorong kota

Lantas apa agamanya? 

3.Lagu Raya

Ada yang unik saat lagu ini launching di albumnya, Ibu Raya, Rosana, sempat menuturkan bahwa putra bungsunya iri karena ayahnya menciptakan lagu untuk kedua kakaknya. Sedangkan dia tidak. Maka lengkaplah sudah lagu Raya sebagai bentuk keadilan dari seorang ayah dalam berkarya. 

Nah, lagu Raya yang dirilis tahun 2013, tidak jauh berbeda dengan lagu Galang Rambu Anarki, hanya saja kritikannya tidak ada. Namun begitu, lagu ini sangat bagus. Menyanyikannya sangat gembira. Tersirat juga dalam lirik lagu tersebut, Iwan Fals memang merasakan jauh lebih bahagia dibandingkan lagu untuk anak-anaknya yang lain. 

Pesan kepada anak lewat lagu, juga begitu jelas. Harapan Iwan Fals tentu si bungsu bisa agar menjadi anak yang baik, berguna bagi manusia lainnya, tidak sombong dan suka menolong. Sesuai dengan liriknya. Lagu ini menggambarkan bentuk kasih sayang orang tua dan harapan pada anaknya.

Berikut penggalan lirik lagu Raya:
Gemuruh doa-doa menjaga dirimu.
Bersyukurlah selalu jangan sampai lupa.
Tak terasa sudah bertahun-tahun berlalu.

Tumbulah tumbuh menjadi yang kau mau.
Jangan sombong jangan jadi penipu.
Bergembira selalu tolong orang yang tidak mampu. 

Itulah ketiga lagu Iwan Fals yang sangat inspiratif untuk ketiga anaknya. Semoga lagu-lagu tersebut mengantarkan kedua anaknya sesuai harapan orangtuanya, Iwan Fals dan Rosana. 

Penulis: Asmara Dewo, bersua di dunia maya melalui akun IG @asmaradewo

Info: Klick Berita di-update setiap Sabtu pagi.

Mau cari jilbab cantik dan super murah? Cari di sini dengan harga terjangkau! Padusi Hijab

Tonton juga video terbaru asmarainjogja:

Posting Komentar untuk "Lagu Inspiratif Persembahan Iwan Fals untuk Ketiga Anaknya"