Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inilah Sepuluh Arketipe Jati Diri Versi Kapitalisme

Sebelum membangun kerajaan bisnis, kaum kapitalis meski mengetahui jati dirinya terlebih dahulu. Hal itu dimaksudkan agar bisnis yang akan dikembangkannya sesuai dengan visinya. Dasarnya adalah setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda-beda, maka agar tepat dalam memilih bisnis harus mengenal siapa dirinya yang sesungguhnya. Apakah kapitalis itu berlatar belakang militer, seperti tentara atau politikus, dan mungkin juga berlatar belakang orang-orang yang bergelut di dunia kesehatan.

Sangat menarik untuk diungkap, jika kita mengambil contoh-contoh perusahaan terbesar yang ada di muka bumi ini. Misalnya saja Larry Page dan Sergey Bins, pendiri Google tersebut berlatar belakang teknisi komputer. Karena mereka menguasai ilmu komputer sehingga mampu mendirikan bisnis raksasa Google. Berkat mesin pencari garapan mereka, dua anak manusia itu masuk ke rangking 10 orang-orang terkaya di dunia versi Forbes 2019. Sedangkan di urutan pertama adalah Jeff Bezos, sang pendiri Amazon. Total kekayaannya mencapai Rp. 1.570 triliun.

Ilsutasi arketipe | Flickr, Huges Songe
Apakah hanya orang-orang berlatar belakang dengan keilmuan komputer saja yang memiki kekayaan terbesar di dunia ini? Tidak juga, ada Warren Buffett, orang kaya ketiga di dunia dengan latar belakang sebagai investor, yang sejak muda sudah gemar membeli saham.

Donald J. Trump dalam buku Midas Touch mengutip dari The Hero and the Outlaw: Building Extraordinary Brands through the Power of Archetypes karya Margaret Mark dan Carol S. Pearson, menggambarkan arketipe-arketipe yang ada dalam mitologi dan bisnis sebagai berikut:

1. Penguasa (The Ruler)
Penguasa identik dengan raja, ratu, CEO perusahaan, presiden, senator, dan ibu serba bisa yang super efisien. Pengusaha harus memegang kendali. Ini bukan tentang merawat orang. Penguasa adalah orang yang “gila kontrol”. mereka mneyakini bahwa merekalah yang membuat aturan dan menegakkannya. IBM adalah merk penguasa; Apple adalah merk pembangkang. Jika Anda merasa sebagai penguasa, Anda mungkin merasa lebih cocok dengan IBM. Jika Anda merasa sebagai pembangkang, Anda akan menyukai Apple.
Motto penguasa adalah “Kekuasaan bukanlah segalanya. Kekuasaan adalah satu-satunya.”

2. Pembangkang (The Outlaw)
Pembangkang menemukan identitas di luar struktur sosial dominan. Sejumlah pembangkang adalah sosok-sosok romantis karena mereka setia pada nilai-nilai yang mendalam dan sejati, meskipun mereka berada di luar hukum. Zorro dan Robin Hood dianggap sebagai pembangkang yang baik. Para demonstran di Lapangan Tiananmen dianggap pembangkang yang baik bagi orang yang mencintai kebebasan. Bagi pemerintah China, demonstran yang sama dianggap sebagai pembangkang yang jahat. Banyak yang disebut pembangkang adalah pemberontak yang memprotes sistem yang ada.
Buronan pembangkang Bonnie dan Clyde adalah pahlawan rakyat gangster Amerika, dan pada saat yang sama perampok bank yang kejam. Demikian juga Billy the Kid dan Jesse James. John Wilkes Booth merasa dia akan menjadi pahlawan setelah menembak Presiden Lincoln. Sebaliknya, dia justru menjadi pusat salah satu pembunuhan terbesar dalam sejarah.

Mark Zukerberg jelas seorang pembangkang. Pada 2010, Steven Levy, penulis Hacker: Heroes oh the Computer Revolution, menulis bahwa Zuckerberg  “jelas menganggap dirinya adalah persetas”. Zuckerberg berkata, “Tidak masalah mengacak-ngacak sesuatu untuk menjadikannya lebih baik.” sekarang, Facebook mengadakan “hackathons”, yaitu kompetisi pemrograman, tempat kontestan memecahkan soal-soal basis algoritma. Bahkan ada Hacker Cup dengan hadiah uang tunai bagi pemenang.

Orang tipe pembangkang senang melanggar aturan. Boleh dibilang kebanyakan pengusaha memiliki setitik kadar jenis pembangkang dalam diri mereka.

Ada film bagus berjudul The Pirates of Silicon Valley, ini kisah dua pengusaha muda, Bill Gates dan Steve Jobs, dan bagaimana mereka “membajak” bisnis-bisnis baru terbesar dari penguasa bisnis: IBM dan Xeroc. (Cari tahu film itu di Google, maka Anda mendapati cuplikan video berdurasi delapan menit di You Tube yang sangat layak ditonton).

Motto pembangkang adalah : “Aturan dibuat untuk dilanggar.”

3. Perawat (The Carigiver)
Perawat adalah jenis orang-orang di perawatan kesehatan, tempat penitipan, tempat penampungan, rumah sakit, klub kesehatan, rehabilitas fisik, dan farmasi. Organisasi dan bisnis seperti Palang Merah, Mayo Clinic, United Healthcare, dan Johnson & Johnson masuk jenis ini. Pengusaha yang memiliki bakat dalam bidang kesehatan dan penyembuhan biasanya memulai praktik medis, perusahaan perawatan kesehatan rumah tangga, perusahaan biomedis, dan fasilitas kaum jompo.

Motto perawat adalah: “Cintai tetanggamu sebagaimana kau mencintai dirimu sendiri.”

4. Pahlawan (The Hero)
Pahlawan identik dengan keberanian dan disebut jenis “Pejuang” (The Warrior). Tentara, polisi, dan pemadam kebakaran masuk kategori ini. Navy SEAL jelas ada dalam jenis ini, sebagaimana juga Polisi New York dan pemadam kebakaran pada 11 september 2001.

Motto pahlawan adalah: “Di mana ada kemauan, di situ ada jalan.”

5. Orang Suci (The Innocent)
Orang suci identik dengan kemurnian dan penyelamatan. Gereja dan pendeta masuk jenis ini, sebagaimana juga Bala Keselamatan. Ivony Snow, merk sabun, berusaha melekatkan diri dengan jenis ini karena mempromosikan kemurnian, kesucian, dan kebersihan. Kelahiran bayi Kristus, Cawan Suci, Kesatria Meja Bundar, dan rumah kecil dengan pagar putih tergolong jenis ini.

Motto orang suci adalah: “Bebaslah untuk menjadi dirimu dan diriku.”

6. Pecinta (The Lover)
Pecinta mengidentikkan diri dengan romansa dan seks. Victoria’s Scret adalah merk yang tergolong paling jelas dalam bisnis ini beberapa tahun belakangan. Di dunia makanan, merk-merk seperti Godiva Chocholates dan es krim Haagen Dazs cocok dengan jenis ini. Banyak artis pop seperti Jennifer Lopez dan Beyonce menjadi merk pecinta klasik.

Motto Pencinta adalah: “Pandanganku hanya tertuju padamu.”

7. Penjelajah (The Explorer)
Penjelajah adalah orang-orang yang mengidentikkan diri dengan kemandirian. Merek-merek seperti Patagonia Clothing Company dan The Nort Face berada dalam jenis ini. Pesepeda gunung, pendaki tebing, pelaut, dan pecinta perjalanan masuk jenis ini.

Motto penjelajah adalah: “Jangan kekang saya.”

8. Pelawak (The jester)
Pelawak identik dengan keceriaan. Komedian jelas berada dalam jenis ini. Iklan-iklan bir kerap menggunakan pelawak untuk menarik konsumen, menggunakan iklan televisi dengan pria-pria muda bertingkah bodoh. Perusahaan-perusahaan internet pemula-bayangkan Google dan Yahoo! Bertahun-tahun yang lalu juga kerap menggunakan jenis ini.

9. Pria/Wanita Biasa (The Regular Guy/Gal)
Pria/Wanita identik dengan orang biasa-biasa saja, yang merupakan mayoritas di muka bumi. Politisi dengan “sentuhan orang biasa” cocok dengan tipe ini. Sarah Palin menggunakan jenis wanita biasa untuk memajukan karirnya di dalam dan di luar politik. Musik Countru-Westren, festival rakyat, dan serikat buruh menarik bagi orang-orang tipe ini.

Motto pria/wanita biasa adalah: “Semua pria dan wanita diciptakan setara.”

10. Begawan (The sage)
Begawan adalah guru. Kami berdua termasuk jenis begawan. Kami adalah begawan bagi dunia kewirausahaan dan pendidikan keuangan. Begawan-begawan lain adalah George Washington, carver, Albert Einsten, Sookrates, Konfusius, Buddha, dan Oprah. Sebagaimana bisa Anda lihat, ada begawan berbeda bagi berbagai orang. Di dunia kuadran B, yaitu korporasi Amerika, Peter Drucker adalah salah satu begawan. Di dunia begawan I, Warren Buffet adalah “Oracle of Omaha” alias orang bijak dari Omaha. Semua begawan memiliki keyakinan terhadap orang yang bisa belajar dan berkembang dalam cara yang memungkinkan kita semua menciptakan dunia yang lebih baik.

Posting Komentar untuk "Inilah Sepuluh Arketipe Jati Diri Versi Kapitalisme"