Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memahami Utang Baik dan Bahayanya Utang Buruk

Klickberita.com – Anda pernah lihat tetangga sebelah diuber-uber oleh debt collector? Sepertinya pernah, ya? Atau Anda sendiri juga pernah mengalami dikejar-kejar utang? Sampai tidak betah tinggal di rumah sendiri, dan tidak bisa tidur nyenyak setiap malam. Semua itu karena utang. Mengerikan memang. Lebih baik dikejar hantu daripada dikejar debt collector

Utang itu sebenarnya tidak dipermasalahkan oleh agama maupun negara. Bahkan terkadang menjadi solusi bagi seseorang yang sangat membutuhkannya. Terkadang juga antara keluarga, kerabat, sahabat, sudah biasa saling berutang satu sama lain. Biasanya orang yang membutuhkan utang itu memang lagi butuh bantuan darurat. Bagi yang punya uang lebih tentu sangat mulia jika ringan tangan memberikan bantuan utang tersebut. 

Ilustrasi utang | Foto Shutterstock
Tapi… yang namanya utang, tentu harus dibayar, kan? Duhhh, tidak enak banget, deh, kalau setiap jumpa ditagih. Lusa kalau berpapasan lagi bersembunyi. Nah, kalau ditagih melalui pesan, pura-pura tidak tahu, belum sempat baca. Repot sekali urusannya kalau memang tidak ada niat sama sekali membayar utang. Padahal orang yang memberikan utang itu sangat baik sama si doi. Hmm… si doi malah begitu balasnya. 

Bicara soal utang, memang sangat menarik untuk dibahas. Terlebih bagi Anda yang memang terpaksa harus berutang. Menurut pakar bisis Robert T. Kiyosaki, utang itu sendiri terbagi menjadi dua, pertama utang yang baik, dan kedua utang yang buruk. 

Utang yang baik adalah utang yang dibayar dan mendapat keuntungan dari hasil utang itu sendiri. Jadi utang baik tersebut digunakan untuk modal bisnis, sehingga keuntungan bisnis tersebut bisa mencicil utang sampai lunas.

Contohnya Anda mempunyai bisnis yang mulai berkembang, saat ada peluang yang lebih besar lagi untuk mengepakkan sayap bisnis Anda, Anda pun memberanikan diri untuk berutang, mungkin kepada keluarga, sahabat, atau ke bank. Nah, keuntungan dari modal hasil pinjaman tersebut Anda cicil untuk melunasi utang. Inilah yang dimaksud utang yang baik menurut Robert T. Kiyosaki.

Meski begitu utang baik ini pun bisa menjadi buruk, jika bisnis yang Anda jalankan macet. Alhasil cicilan utang tak bisa dibayar. Sebab itulah untuk urusan utang kalau bisa dihindari dalam bisnis, tapi kalau memang mantap menghitung pasaran bisnis dan peluang, ya, silahkan. Karena cukup banyak orang kaya semakin kaya karena permainan utang baik ini.

Nah, utang buruk adalah utang yang dibayar dari kantong sendiri. Contohnya adalah Anda memakai kartu kredit hanya untuk keperluan belanja. Setiap Anda belanja, tinggal menggesek, belanja lagi, gesek lagi, tidak terasa bulan depan tagihan kartu kredit pun membengkak. Dan Anda pun membayar tagihan tersebut setiap bulan. Bayangkan, sampai bertahun-tahun seperti itu terus. Hidup penuh dengan utang setiap bulannya. 

Cukup banyak karyawan Indonesia yang terjebak di masalah utang kartu kredit ini. Mereka tidak bijak untuk memanfaatkan utang, padahal orang lain bisa memanfaatkan utang jadi lebih sukses, seperti yang dicontohkan di atas tadi. 

Mungkin masih teringat jelas dalam ingatan kita, beberapa tahun lalu heboh di media ada nasabah yang mati dibunuh debt collector dari salah satu bank swasta. Padahal itu hanya urusan utang, dalam ranah hukumnya perdata. Tapi karena sudah terjadi pembunuhan jadi pidana. Buruknya adalah nasabah sudah mati, ya, paling keluarga yang bisa menuntut, itu pun hanya kepada oknum, bukan kepada banknya. Sebab pihak bank akan lepas tangan urusan tersebut. 

Nah, bagi Anda yang berbisnis jika menggunakan dana pinjaman, ingat-ingatlah dana yang Anda pegang. Itu bukan uang Anda, namun uang orang lain yang ada di tangan Anda. Bukan berarti karena di tangan Anda uang tersebut sebebasnya digunakan. Apalagi digunakan yang tidak berhubungan dengan bisnis Anda. Bisa jadi karena teledor menggunakan uang, bisnis Anda tidak lancar, akibatnya utang macet, dan akhirnya diteror dengan debt collector

Biasanya pebisnis yang sudah diteror dengan debt collector bisnisnya sudah diujung tanduk. Mimpi buruk pun sudah di depan mata. Gagal di bisnis, dan utang pun menumpuk. Sungguh, inilah hari-hari kelam bagi seorang pebisnis yang tidak bisa memanfaatkan utang dengan baik. 

Jadi bagaimana agar terhindar dari itu semua? Satu-satunya cara adalah menghindari utang itu sendiri. Lebih baik modal seadanya untuk menjalankan bisnis, daripada modal besar tapi tidak bisa memanafaatkannya dengan bijak. Hanya saja tentu banyak yang tidak sepakat, sebab banyak juga pebisnis yang masih bermain dengan utang yang baik. 

Kembali dingatkan, sekali Anda terjebak diutang, Anda akan berusaha menutupi utang tersebut dengan utang lainnya. Begitu seterusnya sampai hidup Anda dililiti utang. Jika bernasib baik, Anda menjadi pebisnis sukses yang bisa melunasi utang-utang tersebut. Sebaliknya, jika ujung-ujungnya menjadi pebisnis yang sial, sampai ke liang lahat bisa jadi Anda masih dikejar utang. Demikianlah soal utang. Mengerikan sekali memang. [Asmara Dewo]

Info: Klickberita.com di-update setiap Sabtu pagi

Baca juga:

Posting Komentar untuk "Memahami Utang Baik dan Bahayanya Utang Buruk "