Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ikut Menggelindingkan “Bola Salju” Kebaikan

Klickberita.com – Berterimakasih dalam kehidupan selain pada Tuhan, Allah SWT, namun juga pada sesama manusia. Di antara sesama manusia beragam pula cara berterimakasihnya, dan itu tergantung pula di setiap kasus masing-masing yang mengalaminya. 

Kalau sudah berterimakasih pada orang lain, berarti mendapatkan sesuatu dari orang lain tersebut, entah itu pemberian, pertolongan, rasa empati, dan lain sebagainya. Intinya, merasa senang ketika orang lain ada saat membutuhkan sesuatu. 

Saking berterimakasihnya yang merasa dibantu, maka tak sungkan-sungkan pula mengeluarkan uang ucapan terimakasih. Di hatinya, uang itu bukan imbalan, namun sebagai terimakasih saja. Nah, uniknya, orang yang menolong tadi ternyata menolak halus pemberian uang tersebut. Baginya ia membantu orang lain ikhlas Lillahi taala, ikhlas membantu orang lain karena Allah SWT semata.

Ilustrasi bola salju kebaikan | Foto shutterstock
Wishhh… menghadapi orang-orang seperti ini akan teringat sepanjang hidup. Mungkin Anda sendiri pernah mengalaminya. Bagi yang pernah mengalaminya seakan-akan punya hutang pada dia. Ini seperti “beban” bahwa kita juga harus seperti dia, membantu orang lain dengan ikhlas. Dan jika sudah memulai menerapkannya, itu artinya kita menjadi manusia yang tahu berterimakasih. 

Pernahkah Anda bayangkan, jika Anda menolong orang lain, lantas siapa yang menolong Anda sendiri? Anda yang berbuat baik pada orang lain, lantas siapa yang berbuat baik kepada Anda? Anda yang memberi sesuatu pada orang lain, lantas siapa yang akan memberi pada Anda? 

Baca juga:

Jawabannya sungguh sederhana, boleh percaya atau tidak, namun ini seperti hukum alam. Jika kita berbuat baik pada orang lain (baik yang sudah kenal, atupun yang tidak dikenal), maka orang lain juga berbuat baik kepada kita, meskipun kita tidak kenal sama sekali pada orang tersebut. Sepertinya “tangan” Tuhan, Allah SWT mencampuri urusan kita langsung. Ada keadilan pada setiap hamba-Nya. 

Ada satu hal yang rasanya tidak akan pernah bisa dilupakan sepanjang hidup, yaitu diajarkan orang lain cara mendapatkan rezeki. Di sini mungkin tidak secara langsung cara mendapatkannya, namun diberi ilmu dasar untuk mendapatkan rezeki itu. Nah, ketika ilmu yang diterapkan itu sudah berfungsi dengan baik, rezeki pun menghunjam deras bagaikan hujan yang turun dari langit. 

Di sinilah ujian dari Allah SWT, apakah seseorang yang sudah mendapatkan rezeki atas ajaran yang ia dapatkan dari orang lain, mau membagikannya lagi? Jika tidak, takut akan rezekinya surut, karena ada pesaingnya, dialah tipe manusia yang tidak tahu berterimakasih. Ibarat kacang yang lupa kulitnya. Lupa akan ilmu yang pernah didapatkan secara cuma-cuma. 

Dia keliru dalam memahami kehidupan, padahal jika kita membuka keran rezeki orang lain, keran rezeki kita sendiri semakin besar, dan melimpah ruah. Atau juga ada yang paham tentang ini, namun tak percaya janji kebaikannya. Islam mengajarkan, barangsiapa yang memberikan kemudahan (membantu) kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannya didunia dan di akhirat.

Jadi jelas sekali semakin rajin menolong orang lain, dan semakin banyak membantu orang lain dalam memperoleh rezekinya, kehidupan kita pun dipermudah, rezeki semakin berlimpah, hidup pun berkah. Wow, keren sekali, ya? Ya, memang keren kalau kita mau menerapkan ini dalam sehari-hari. 
Dan jangan sebaliknya pula, menyusahkan orang lain, membodohi orang lain, kualat nanti kita. 

Jika “bola salju” kebaikan ini terus digelindingkan sampai sejauh-jauhnya, maka akan semakin besar, dan orang lain akan semakin banyak pula yang merasakannya. Kita di antara salah satu yang ikut menggelindingkan bola salju untuk membantu rezeki orang lain. [Asmara Dewo]

Info: Klick Berita di-update setiap Sabtu pagi

Posting Komentar untuk "Ikut Menggelindingkan “Bola Salju” Kebaikan"