Air Terjun Serendeng di Kaki Gunung Lawu Karanganyer

Klickberita.com – Jika berkunjung ke Candi Cetho, cobalah singgah ke Air Terjun Serendeng, wisata alam yang satu ini sebagai pelengkap liburan Anda di kompleks Candi Cetho. Sebab cukup banyak wisatawan ketika berkunjung ke candi bercorak Hindu tersebut tidak mengetahui adanya air terjun yang indah itu. Padahal di sana Anda bisa bermain air atau mandi, sekaligus menikmati betapa indahnya pemandangan di Air Terjun Serendeng. Dan pastinya air terjun ini sangat sejuk dan segar.

Dijamin, saking dingin dan segarnya air terjun yang jatuh dari Gunung Lawu itu membuat Anda menggigil kedinginan. Namun begitu, sangat seru jika Anda siap merasakan sensasi mandi di bawah air terjun tersebut. Nah, yang menariknya lagi adalah di sini pengunjungnya cukup sepi, jadi Anda bisa sampai puas berenang. Yang penting badan tahan dengan dinginnya Air Terjun Serendeng.

Air Terjun Serendeng di Karanganyer | Foto Klick Berita, Asmara Dewo

Ketika itu kami sempat bekunjung ke Candi Cetho, setelah dari sana, kami menuju ke Puri Taman Saraswati. Selanjutnya ke Candi Kethek, dan yang terakhir ke Air terjun Serendeng. Pada satu komplek, ada 4 wisata yang kami kunjungi. Betapa puasnya memang liburan di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyer, Jawa Tengah tersebut. 

Jarak dari Candi Cetho ke Air Terjun Serendeng sekitar 600 meter, cukup jauh, guys! Namun selama di perjalanan pemandangannya sangat indah. Pepohonan rindang memayungi di setiap langkah kaki. Lembah dengan gemericik anak sungainya menemani kami sepanjang jalan. Syahdu terdengar suara alam itu.

Karena lokasinya tepat di kaki Gunung Lawu, cuaca di sana sering berkabut dan mendung. Alangkah baiknya jika suatu hari Anda berkunjung kesini bawalah payung sebagai jaga-jaga. Seperti pepatah, sedia payung sebelum hujan. Jalur menuju ke air terjun juga sama dengan Candi Kethek, di sana juga ada petunjuk jalan menuju air terjun. Sedangkan kalau ke Candi Kethek, Anda harus trecking lebih jauh lagi, sekitar 200 meter lagi.

Akses jalan di Air Terjun Serendeng | Foto Klick Berita, Asmara Dewo

Di Air Terjun Serendeng sangat seru untuk basah-basahan, sebab area tempat pemandiannya lumayan luas. Ya, meskipun tidak bisa bebas untuk berenang. Bongkahan-bongkahan batu cukup eksotis untuk pengambilan fotografi, sayangnya saya kurang mahir memfoto, jadi hasilnya kurang bagus. Tapi kalau Anda jago bermain kamera, pasti hasilnya bagus. Yang tak kalah cantiknya juga adalah jalan menuju air terjun, cocok sekali bagi Anda yang suka fotografi di outdoor. Sungguh keren pemandangannya, guys!

Selain itu hal yang paing asyik di sekitar lokasi air terjun adalah makan siang. Dijamin selera makan bertambah. Biasanya saya sering makan siang kalau di lokasi air terjun, dan ketika itu kami sudah makan siang, jadi cuma sekadar mengemil di sana. 

Anda juga akan sering berjumpa dengan para pendaki yang hendak atau turun dari Gunung Lawu, karena memang berada satu jalur. Jadi tidak terlalu sepilah jika Anda tipe traveller yang penakut. 

Oh ya, biaya masuknya ke kompleks Candi Cetho per orangnya Rp 7.000, dan wajib memakai kain kampuh dengan biaya seikhlas hati. Nah, untuk menuju ke Air Terjun Srendeng, dikenakan lagi biayanya Rp 3.000 per orang, wisata yang bisa dikunjungi selain itu adalah Puri Taman Saraswati dan Candi Kethek.

Kompleks Candi Cetho | Foto Klick Berita, Asmara Dewo

Waktu kesini sebaiknya sejak pagi hari, jadi bisa benar-benar puas berwisata di Komplek Candi Cetho. Selain hanya sekadar liburan, juga bisa belajar sejarah dari situs purba Candi Cetho dan Candi Kethek. Dan yang cukup penting lagi adalah mengenali ibadah umat Hindu. Sebab di sini juga sebagai tempat berziarah umat Hindu. Dan dipercaya pula, orang-orang di Bali dulunya leluhur mereka berasal dari dusun sini, di kaki Gunung Lawu. [Asmara Dewo]

Info: Klickberita di-update setiap Sabtu pagi

Baca juga:
Candi Kethek, Candi Tersembunyi di Lereng Gunung Lawu 
Eloknya Puri Taman Saraswati di Kaki Gunung Lawu 

Bagi yang penasaran dengan Candi Cetho bisa baca di asmarainjogja:

Menyatunya Keeksotisan, Keindahan, dan Vulgarnya Candi Cetho