Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Eksotisme Lubang Sewu Tak Terlihat Akibat Genangan Air Waduk Wadaslintang

Klickberita.com – Indonesia adalah negara yang kaya akan keindahan alamnya. Mulai dari Sabang sampai Meraoke terhampar keindahan yang begitu elok. Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri-ciri tersendiri keindahan alamnya.

Jawa Tengah merupakan wilayah di tengah pulau jawa, yang memilik luas wilayah 32.548 km, atau sekitar 28,94 % dari luas Pulau Jawa. Ibu Kota dari Jawa Tengah adalah Semarang. Keindahan alam di Jawa Tengah tidak bisa di pungkiri lagi. Mulai dari hutan tropis, lautan yang membentang luas, dan pegunungan yang menjulang tinggi. Bersyukur sekali kita dianugerahi alam yang begitu indah oleh Sang Pencipta.

Lubang Sewu yang tergenang air Waduk Wadaslintang | Foto Klick Berita, Rizka Wahyuni
Sekitar pukul 06.30 kami berangkat dari Yogyakarta menuju salah satu tempat wisata yang unik di Jawa Tengah, namanya Lubang Sewu. Kami memutuskan  melewati rute terdekat dari Yogyakarta, yaitu Jl. Godean – Jl. Kaligesing – Purwerejo – Jl. Gebang – Jl. Kemiri-Bruno – Jl. Raya Pituruh-Kemiri – Jl. Raya Pituruh-Brengkol – Jl. Raya Wadaslintang. Sebenarnya ada jalur satu lagi yaitu dari Yogyakarta – Magelang – Temanggung – Wonosobo.

Sepeda motor kami pun membelah jalanan, antusias dan rasa penasaran begitu memuncak. Untung pagi ini tidak turun hujan. Saat melewati Kulonprogo, mata kami disuguhkan oleh hijaunya padi disawah. Bagaikan permadani alam yang indah dan menyejukkan mata. Sawah yang bertingkat-tingkat dan para petani yang sedang sibuk menyiangi rumput di pinggir sawah.

Dua jam kemudian kami sudah tiba di Purworejo, Jawa Tengah. Purworejo adalah perbatasan antara Kebumen dan Wonosobo. Saat kami menayakan alamat yang kami tuju pada seorang bapak di sebuah warung. Beliau menjelaskan kalau  mau ke Lubang sewu sekitar 45 menit lagi.

Baca juga:
Menjejaki Goa Jepang, Mengenang Sejarah di Tanah Minang 
Cantik Mana, Hutan Pinus Grenden, Hutan Pinus Top Selfie, atau Hutan Pinus Mangunan?
Tiga Pantai Bertebing seperti Pulau yang Eksotis di Gunungkidul 

Kami pun terus melanjutkan perjalanan menuju Lubang Sewu. Lubang sewu terletak di Desa Erorejo, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Tepatnya di sekitar area Waduk Wadaslintang.  

Sebelum memasuki kawasan lubang sewu, ada sebuah gapura yang bertulisan “Kawasan Wisata Lubang Sewu” terletak kiri jalan. Menuju ke kawasan Lubang Sewu jalannya bebatuan dan melewati perkampungan warga. Jarak antara gapura tadi ke lubang sewu sekitar lebih kurang 250 meter.

Sesampai di sana tampak suasana masih sepi dan banyak sekali mobil sejenis mini bus yang sedang parkir di area Lubang sewu. Kami memandang sekitar area.

Tampak Waduk Wadas Lintang yang begitu luas. Kami berhenti sebentar dan menanyakan kepada seorang bapak yang hendak keluar.

“Permisi, Pak, mau tanya, Lubang Sewu lokasinya di sebelah mana, ya?” tanya say dengan wajah antusias.

Lubang Sewu di Desa Erorejo, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah | Foto Klick Berita, Rizka Wahyuni
“Oh, ini area Lubang Sewu, Mbak, tapi sekarang tidak kelihatan karena tertutup oleh air waduk. Kalau musim hujan seperti ini tidak kelihatan Lubang Sewunya, Mbak,” jawab bapak itu ramah.
Kami pun saling bertatapan, ada rasa kecewa, sedih, semua campur aduk.

“Kalau begitu, mari ke warung saya saja dulu, Mbak, Mas,” katanya lagi, “istirahat dulu, nanti bisa lihat-lihat waduknya,”  ujar bapak pemilik warung.

Akhirnya kami mengikuti bapak tersebut dan memarkirkan kendaraan kami di samping warung. Rasa kecewa dan lelah terpancar dari raut wajah kami. Sebab tiga jam perjalanan, itu waktunya tidak sebentar. Tidak mungkin kami pulang dengan rasa kekecewaan.

Untuk mengganjal perut yang mulai lapar, kami memesan mie rebus dan es teh. Menyantap dengan hikmat, dengan sesekali melihat Waduk Wadaslintang yang begitu luas.

“Kalau mau kesini lagi, Mbak, lebih baik waktu musim kemarau. Soalnya kalau musim hujan seperti ini Lubang sewunya tidak kelihatan, ketutupan sama air waduknya,” terang bapak pemilik warung.

“Hm, begitu, ya, Pak? Oh, iya Pak, Lubang Sewu itu lubangnya banyak, ya, Pak?” tanya saya penasaran.

“Iya, Mbak, menurut ceritanya jenis batu seperti yang ada di Lubang Sewu ini hanya ada dua di dunia. Ya disini dan di Sungai Colorado, Amerika Serikat. Lubang sewu itu memiliki bentuk lubang yang banyak sekali, makanya di beri nama Lubang Sewu (pen: Lubang Seribu),” kata bapak tersebut dengan wajar ramah menerangkan.

“Wah, sayang sekali kami tidak bisa melihatnya langsung, Pak.”

Waduk Wadaslintang dari Bukit Windusari | Foto asmarainjogja, Asmara Dewo
“Nggak apa-apa, Mbak, di desa atas sana ada wisata yang bagus, namanya Bukit Windusari. Mas dan Mbak bisa melihat luasnya Waduk Wadaslintang dari ketinggian kurang lebih 800 meter di atas permukaan laut. Indah sekali pemandangan di sana, Mbak, bakalan tidak akan menyesal. Sayang kalau sudah jauh-jauh kesini tapi nggak mampir di Bukit Windusari,” bapak itu menyarankan.

Ada secercah harapan, berarti perjalanan kami tidak sia-sia. Walaupun gagal menikmati eksotisnya Lubang Sewu yang nyatanya sudah tergenang air waduk.

“Oh, iya, Pak, waduk ini buatan, ya, pak?” selidik saya ingin tahu.

“Iya, Mbak. Waduk ini di buat pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, sekitar tahun 1982 sampai 1988. Sebelumnya waduk ini terdiri dari beberapa desa, lalu warganya dipindahkan ke desa lain, dan juga masuk dalam program transmigrasi ke Pulau Sumatera,” terangnya.

“Kok banyak sekali mobil yang parkir di sini, pengunjung dari luar kota, Pak? Wah jadi nasibnya sama dong dengan kami ini,” ujar saya disusul tawa kecil.

“Yang pakai mobil itu, orang yang suka mincing,” lanjutnya lagi, “Lubang Sewu ini juga terkenal dengan tempat pemancingan favorite, karena ikannya banyak di sini. Pemancing datang dari luar kota. Biasanya Sabtu dan Minggu ramai sekali yang mancing.” 

“Wah, nggak jadi senasib dong dengan kami,” kami pun tertawa. Tanya saya lagi, “kalau di sini ada sampan yang didayung sendir, Pak?”

“Nggak ada, Mbak, yang ada cuma perahu yang ada mesinnya. Kalau ramai yang naik, semakin murah. Cuma bayar 5 ribu, tapi kalau berdua bayarnya mahal bisa sampai 50 ribu,” jelas bapak sambil tertawa.

“Iya juga, sih. Selain tempat memancing, fungsi Waduk Wadaslintang ini apa lagi ya, Pak?”

“Waduk ini fungsinya banyak, sekali, Mbak, Mas, sebagai pembangkit tenaga listrik, pariwisata, perikanan, mencegah banjir, dan sebagai penampungan air. Untuk wilayah Kebumen dan Wonosobo sendiri pasokan listriknya dari waduk ini. Dan waktu istirahat alat pembangkit tenaga listriknya setiap bulan Agustus. Tidak beroperasi sama sekali sebulan penuh, guna perbaikan mesin,” terang bapak tadi.

“Oh, begitu ya, Pak, terimakasih atas penjelasnnya. Permisi, Pak, kami mau melihat waduk lebih dekat lagi,” kata saya berpamitan.

“Monggo, Mbak, jangan lupa setelah dari sini mampir dulu ke Bukit Windusari yang saya ceritakan tadi, nggak bakal nyesal, pemandangan di sana sangat indah.” 

Kamipun bersalaman dan pamit pada bapak pemilik warung. Langkah kami terus menuju tepian waduk. Ada tiga orang pemancing sedang menunggu pancingannya. Rekan saya nampaknya tidak begitu tertarik mengikuti saya untuk melihat-lihat di bibir Waduk Wadaslintang. Wajahnya nampak sangat kecewa. Saya mengambil beberapa foto dari dari waduk. Sesekali bercerita dengan bapak yang sedang memancing.

Foto berlatar Lubang Sewu yang digenangi Waduk Wadaslintang | Foto Klick Berita, Asmara Dewo
Setelah mendapatkan foto dan bagus kami pun langsung menuju Bukit Windusari. Meninggalkan Lubang  Sewu yang tergenang air. Semoga lusa kami bisa kesini lagi. Menikmati indahnya Lubang Sewu yang unik dan sangat indah itu. Tidak ada perjalanan yang sia-sia. Ada saja hal yang baru bisa kita jumpai. Begitulah alam yang tidak bisa ditebak. [Rizka Wahyuni]

Lihat videonya:


Baca juga di asmarainjogja:
Keindahan Waduk Wadaslintang dari Bukit Windusari Erorejo

Tonton videonya:



Posting Komentar untuk "Eksotisme Lubang Sewu Tak Terlihat Akibat Genangan Air Waduk Wadaslintang"