Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PJ Internal BI, Angin: Anggota Bintang Inspirasi Progres

Komunitas menulis Bintang Inspirasi (BI) kembali menggelar pelatihan menulis. Dalam kesempatan malam itu Bintang Inspirasi melatih para anggotanya untuk menulis berita. Sebagaimana diketahui menulis berita adalah salah satu materi dari kurikulum pendidikan BI.

“Kegiatan seperti biasa, yaitu menulis. Kita menulis berbeda-beda setiap malamnya, tema malam ini adalah menulis berita. Kebetulan mereka ini sudah anggota. Sebelumnya mereka itu calon anggota. Kalau sebelumnya hanya belajar kulit luarnyanya saja, tapi sekarang sudah masuk ke dalam,” ujar Angin, selaku Penanggung Jawab (PJ) Internal BI, Kamis (9/1/2020), di Warung Kupi, Jl. Tata Bumi Selatan, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Momentum rangkaian acara pengangkatan anggota BI bersama Mbah Soro | Doc. BI
Berdasarkan wawancara langsung, mahasiswa yang bernama lengkap Bayu Anggari itu juga menyampaikan bahwa anggota BI mengalami perkembangan yang cukup signifikan, “Kalau menurut saya, kawan-kawan ini progres. Karena mereka tidak perlu membutuhkan materi cara penulisan berita lagi. Karena mereka sudah menulis berita sebelumnya. Itulah yang saya maksud progresif.”

Saat ditanya menulis berita apa yang dimaksud, sebagai pemateri, Angin menjelaskan lebih detail.

“Materi menulis memang berita. Tapi kalau untuk temanya adalah Malam Pengangkatan Anggota Bintang Inspirasi,” pungkas Angin soal tema apa yang ditulis dalam berita tersebut.

Almo, selaku moderator juga menyampaikan pesan penting agar anggota BI dalam proses belajar lebih disiplin lagi.

“Yang pertama harus diperbaiki adalah disiplin waktu, karena soal waktu akan berimbas pada kita kurang leluasa. Waktu kita tersita untuk menunggu. Selepas itu saya salut dengan kawan-kawan konsisten jauh-jauh datang ke sini untuk belajar menulis. Mereka semangat belajar literasi. Harapannya adalah membangkitkan kesadaran akan pentingnya literasi. Yang kedua, karena menulis berita, agar kawan-kawan belajar objektif dalam penulisan karyanya,” ujar Almo yang juga merupakan CO PJ Internal BI.

Selain PJ BI yang diwawancari, anggota BI yang tampak begitu semangat belajar juga menyampaikan pendapatnya terkait pengalamannya.

“Sebelumnya kita melewati di bangku akademis, tentu kita pernah menulis berita atau artikel. Nah, hal itu tidak terlalu sulit, namun kesulitannya adalah bagaimana menunturkan kata-kata yang baik dalam penulisannya,” kata Minke.

Mengenai waktu undangan yang disampaikan kepada anggota, Minke berpendapat, “Untuk hal yang akan menjadi evaluasi dalam bentuk undangannya. Maka ditentukan saja dalam undangannya, jangan dadakan. Karena kita kekurangan disiplin waktu.”

“Kemudian kita harus sadar ketika sudah ditentukan tema besar, tentu kita harus terlebih dahulu mencari refrensi tentang penulisan berita. Agar pada saat menulis kita tidak lagi kebingungan. Tentu ketika melihat. Karena menulis berita itu sulit, menuturkan kata yang baik untuk dibaca. Termasuk saya sendiri masih kewalahan,” lanjut Minke lagi.

“Harapan dalam menulis berita agar menjadi lebih baik lagi. Untuk menyapaikan informasi ke seluruh publik. Apalagi di daerah terpencil yang sulit terjangkau. Kepada seluruh anggota bintang inspirasi progresif, agar sama menjadi harapan BI menjadikan masyarakat lain untuk menjadi penulis,” pesan Minke.

Mengenai perkembangan dalam proses belajar menulis, Minke yang sepekan lalu sah menjadi anggota BI berkomentar, “Karena sebelumnya CA, sekarang sudah menjadi anggota. Jadi tidak terlalu sulit menulis berita. Jadi kurang lebih, malam ini sedikit lebih mudah menulis.”

Welly, salah satu karyawan dari perusahaan penyedia layanan telekomunikasi di Indonesia juga tergabung dalam komunitas menulis tersebut.

“Kalau dilihat dari mulai CA, bisa dibilang buta dalam penulisan. Dan sekarang sudah menjadi anggota mendapatkan pengalaman-pengalaman yang baru, dan berniat lebih giat lagi belajar menulis. Dan pastinya perkembangan menulis yang saya rasakan jelas ada,” kata Welly antusias.

Menurut Welly, dia merasa lebih percaya diri sejak menjadi anggota BI, “Dulu minder, sekarang karena bergabung di BI mulai percaya diri. Mulai dari seringnya bergabung, berkomunikasi, belajar dari kurikulum BI, seringnya berinteraksi dengan orang-orang yang intelektual.”

Welly juga punya pandangan baru soal pendidikan. Dia mengaku cita-cita bisa diwujudkan tidak hanya melalui dari bangku sekolah saja.

“Bagaimana caranya agar aku bisa berubah, menganggap dulu sekolah sebagai untuk mengejar cita-cita. Karena menurutku cita-cita bukan harus didapatkan dari bangku sekolah. Banyak orang sukses yang latar belakangnya mampu sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Tapi di luar sana juga banyak yang sukses tanpa melalui bangku sekolah. Intinya tergantung komitmen bagaimana dia ingin mengejar impian dan cita-citanya, meskipun tidak dengan jalur yang sama,” jelas Welly.

“Setiap orang adalah guru, alam raya adalah sekolahku,” tutup Welly saat diwawancarai.

Anggota BI selanjutnya adalah Rama, dia sebenarnya punya pengalaman menulis sejak SMP.

“Kalau menulis sudah sejak SMP, tapi menulis sajak. Dan kali ini yang benar-benar belajar menulis di sini, seperti menulis opini, menulis berita dan lain-lain. Dan BI merupakan komunitas pertama kali aku ikuti seumur hidup,” tutur Rama saat ditanya di sela penulisan berita.

Kesulitan dalam proses belajar menulis juga dialami oleh Rama.
“Karena baru bergabung, belum genap sebulan. Ini minggu pertamaku menjadi anggota. Kesulitannya itu tentang teknik penulisan, kayak tanda petik, hurup besar, pengulangan kata. Dan dari semua kurikulum BI, kesulitan paling pokok itu mengawali tulisan. Itu yang menjadi momok, kendala bagiku,” lanjut Iwan.

Pemateri yang menjadi kunci dalam proses belajar itu menurut Iwan sudah cukup baik, “Kalau pemateri itu sudah cukup jelas menerangkan teknik-tekniknya, cuma dasarnya memang aku yang susah nangkap. Sederhananya aku lambat berpikir. Jadi mungkin aku butuh waktu yang agak lama dibandingkan dengan anggota-anggota yang lain. Karena aku besiknya bukan penulis.”

“Tujuan utama menulis aku ingin lebih mendalami menulis dan terinspirasi dari PJ BI bahwasanya budaya literasi itu harus dikembangkan. Pikiranku baru terbuka. Dan menimalisir informasi dan berita-berita hoax,” ungkap alumnus Universitas Widya Mataram itu mengenai tujuannya belajar menulis.

Terakhir anggota baru BI adalah Mario, ada beberapa kendala dalam proses belajar yang dialaminya.

“Kalau bicara kendala, pasti ada kendala dalam penulisan, yaitu salah satunya penyusunan kata menjadi kalimat baku bagaimana. Selain itu juga agar menjadi kalimat indah, itulah yang dirasakan dalam kepenulisan di komunitas BI ini,” kata Mario.

Soal kendala yang dialami Mario juga sudah ditindaklanjuti oleh PJ BI, “Sudah saya sampaikan, sehingga PJ mengeluarkan raker untuk mendiskusikan hasil karya anggota BI itu sendiri. Dalam diskusi tersebut, tentu mengoreksi hasil karya anggota.”

“Harapan saya semoga BI bisa membuat jaringan di berbagai pelosok desa, seperti desa yang jauh dari perkotaan, karena jaringan teknologi kurang terjangkau ke desa tersebut. Agar bisa membantu anak-anak di pedesaan tersebut dalam penulisan,” harap Mario ke BI.

“Saya punya keyakinan asalkan anggota BI berkomitmen untuk mengembangkan BI ini. Pasti terjadi, karena tidak ada yang tidak mungkin, selagi itu ada usaha dan komitmen pasti bisa terjadi,” sambung Mario dengan penuh percaya diri.


CO PJ Eksterna BI, Defry, juga hadir dalam agenda tersebut. Ketika ditanya bagaimana perkembangan BI, apakah sudah menjalin hubungan dengan lembaga atau organisasi lain untuk mendukung kegiatan komunitas tersebut, Defry menjelaskan dengan runut.

“Kalau yang dilakukan selama ini belum menuju ke sana, karena kendalanya dari PJ tersendiri, kurang serius untuk menjalin relasi. Kendalanya adalah belum tahunya koneksi yang tepat. Dulu pernah ada rencana untuk bekerjasama dengan BEM Hukum UWM, tapi karena adanya mis-komunikasi tidak terealisasi.”

“Mungkin yang pertama itu selaku PJ eksternal mencari lembaga yang serius untuk bekerjasama dengan BI. Yang kedua, memang harus progresif dalam mencari link untuk masuk. Bukan hanya lembaga, tapi juga pada orang-orang yang paham literasi,” jelas Defry.

Mengenai anggota baru BI, Defry menilai perkembangan anggota cukup progresif.

“Cukup progresif, karena mereka banyak bertanya jika tidak paham. Sepertinya mereka memiliki refrensi yang banyak, sehingga sediki banyaknya membantu mereka dalam hal menulis. Sehingga mereka masuk ke BI, kita sebagai penanggung jawab BI tidak terlalu berteori, karena mereka sudah sedikit banyak paham menulis,” ujar Defry bangga terhadap anggota baru BI.

Defry juga berharap dengan kehadiran anggota baru menjadi kekuatan bagi BI untuk membesarkan komunitas tersebut, “Semoga ketika mereka masuk ke BI, bisa lebih serius dalam membangun komunitas ini. Sehingga komunitas ini tidak jalan di tempat, tapi lebih besar lagi. Sehingga komunitas ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.”

Komunitas menulis BI meski memberi manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat luas menjadi harapan bagi Defry sendiri.

“Mungkin manfaat yang dirasakan oleh masyarakat adalah terhindar dari hoax, opini-opini menyesatkan. Sehingga BI ini bisa mengangkat isu-isu dari akar rumput, agar didengar oleh penguasa. Karena isu-isu hari ini yang ditelan oleh masyarakat jauh dari problem masyarakat sebenarnya,” pungkas Defry. [Klickberita.com/Asmara Dewo]

Lihat juga videonya:


Baca juga:
Bintang Inspirasi, Komunitas Menulis Universitas Widya Mataram
Menemukan Bintang Inspirasi
Bersamamu Mengepakkan Sayap Perubahan

Posting Komentar untuk "PJ Internal BI, Angin: Anggota Bintang Inspirasi Progres"