Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tujuh Cara Menjadi Master Publik Speaker


Klickberita.com-Apakah Anda bermimpi menjadi seorang publik speaker (pembicara)? Atau mungkin menjadi masternya. Ya, impian adalah kunci setiap orang dalam menekuni bidangnya.


Ternyata menjadi seorang publik speaker itu gampang-gampang susah. Gampang kalau Anda sudah tahu rahasianya, dan susah jika belum tahu rahasianya. Mungkin Anda mengenal motivator-motivator hebat seperti Andrie Wongso, Mario Teguh, atau Tung Desem Waringin?


Tentunya Anda mengenal mereka. Namun tahukah Anda sebelum mereka menjadi orang-orang hebat seperti sekarang, mereka juga mengalami pengalaman sulit saat pertama kali menjadi pembicara di depan orang banyak.

Ilustrasi publik speaker | Foto Istimewa


Sebenarnya hal ini lumrah saja, sebab setiap orang yang baru belajar, pastinya tidak sempurna. Bahkan cenderung berkesan buruk. Hanya saja karena tekad dan disiplin belajar, akhirnya bisa mengantarkan seseorang itu merenggut impiannya.


Sekarang yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimana mengikuti jejak keberhasilan mereka? Menjadi seorang master publik speaker terkenal di Indonesia. Diundang di mana-mana saat acara seminar dan diiringi dengan kesuksesan finansial.


Nah, menjawab pertanyaan di benak Anda, penulis mengutip dari buku Presentation Mastery karangan Ongky Hojanto dan Mustofa Thovids.


1. Belajar dari Pengalaman Diri Sendiri

Menceritakan pengalaman pribadi merupakan salah satu magnet yang menarik audiens untuk mendengarkan. Manusia pada hakikatnya suka mendengarkan cerita yang orisinal  dan seru, yang dapat menjadi bahan pembelajaran yang baik.


Tak perduli cerita pengalaman Anda baik atau buruk, asal ada makna positif yang bisa dijadikan pelajaran, ceritakanlah.


Anda akan sangat menguasai apa yang Anda sampaikan karena berasal dari pengalaman pribadi Anda. Bisa jadi pengalaman Anda akan akan menjadi inspirasi dan motivasi bagi orang lain untuk bertindak.


Saat Anda menghadiri seminar Andrie Wongso, saya terinspirasi ketika mengetahui dia tidak tamat sekolah dasar, bekerja sebagai buruh, lalu sukses di dunia perfilman dan menjadi motivator nomor satu di Indonesia.


Lain lagi ceritanya saat saya mengikuti seminar Tung Desem Waringin. Beliau menceritakan kisah keberhasilan dan kegagalan dalam bisnis, serta mimpi dan hal-hal yang paling beliau inginkan.


Hal itu menjadi sumber acuan dan inspirasi saya untuk turut melakukan hal yang sama.




2. Belajar dari Pengalaman Orang Lain

Dosen yang mengajarkan mata kuliah marketing dat sales mungkin tidak pernah terlibat langsung dalam dunia penjualan, tapi tetap bisa memberikan manfaat kepada mahasiswa dengan menceritakan pengalaman orang lain yang dibacanya di buku.


Anda juga bisa menceritakan pengalaman orang lain yang Anda dapatkan lewat buku atau sumber-sumber lain yang kompeten.


Kumpulkan dan susun kisah-kisah orang lain yang berhubungan dengan topik yang sedang dibahas agar bisa dipelajari orang lain dan memberikan dampak positif untuk kehidupan mereka.


Tema kisahnya dapat mengenai mengubah kegagalan dalam karier atau bisnis menjadi kesuksesan, dari miskin menjadi kaya, kekuatan suatu ketekunan, dan biografi orang-orang sukses.


3. Berbicara di Depan Cermin

Teknik ini sangat saya sukai karena memiliki manfaat lain, yaitu Anda bisa melihat ekspresi wajah, posisi tubuh, dan gerakan tangan Anda. Sering sekali peserta seminar public speaking saya tercengang melihat wajahnya sendiri saat berbicara di depan cermin.


Mengekspresikan mimik sesuai pesan yang disampaikan membantu mempertegas dan memperjelas makna pesan tersebut.


Audiens Anda akan tahu yakin tidaknya Anda, sedih gembiranya Anda, atau serius tidaknya Anda dari ekspresi Anda, bukan dari kata-kata yang Anda ucapkan.


4. Bicara Kepada Siapapun yang Mau Mendengar

“Pengulangan adalah ibu dari semua keterampilan.” Semakin sering kita mengulangi sesuatu, semakin paham dan mahir kita akan hal itu. Begitu juga dengan materi yang akan Anda bawakan.


Saat Anda menyampaikan kepada orang lain, otomatis Anda ikut mendengarnya alangkah baiknya sebelum memulai “pertandingan besar” presentasi,training, atau seminar, materinya sudah Anda ceritakan kepada orang-orang terdekat, seperti istri, suami, anak, staf, rekan kerja, atau teman.


Hal itu layaknya seorang atlet yang berlatih setiap hari selama berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun untuk pertandingan yang mungkin hanya berlangsung kurang dari 60 menit. Ingat, latihan diperlukan untuk melatih brain memory, juga muscle memory.


5. Bicara Selagi Berkendara

Ini salah satu teknik yang efektif, selain untuk melatih dan mempersiapkan diri menjelang presentasi, seminar, atau training, juga unuk mengatasi kebosanan saat macet.


Saya biasanya menaikkan kaca mobil, memasang AC, dan memutar lagu dengan volume kecil, lalu mulai bebricara sendiri.


6. Bicara saat Mandi

Banyak orang memiliki kebiasaan bernyanyi saat mandi. Namun, saya justru berlatih menyampaikan materi saat mandi.
Hijab


Mengingat setiap hari Anda mandi minimal dua kali, bila digunakan untuk berlatih manyampaikan materi, berarti dalam seminggu Anda telah berlatih sebanyak empat belas kali.


7. Berbicara Setiap Kali Ada Kesempatan

Ada begitu banyak orang yang merasa dunia akan kiamat saat diminta berbicara di depan umum, walaupun hanya untuk beberapa menit. Ini terjadi karena mereka belum memiliki ilmu dan ketarampilan untuk melakukannya.


Jarang ada orang yang berani dan mau mengambil kesempatan bicara di depan umum, sehingga tersedia begitu banyak kesempatan bila Anda mau mengambilnya, sekaligus menjadikannya sarana latihan.


Kesempatan yang sering kita temui misalnya:

- Memberikan sambutan mewakili orangtua murid pada acara wisuda anak

- Memberikan ucapan selamat datang pada acara pernikahan atau ulang tahun teman dan saudara

- Menjadi pemandu acara di kantor

- Menjadi pemandu acara di kegiatan sosial atau kerohanian

- Memberikan pengumuman saat arisan. [Asmara Dewo]

Posting Komentar untuk "Tujuh Cara Menjadi Master Publik Speaker "