Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kombes Rudi: Anak TK Sudah Bisa Bilang Khilafah Yes! Thogut No!

Klickberita.com – Dalam menangkal benih-benih radikalisme di dunia pendidikan, Kombes. Pol. Rudi Heru Susanto, SH., MH memberikan isi kuliah umum di Universitas Widya Mataram Yogyakarta. 


Di depan peserta mahasiswa hukum angkatan 2017, Rudi bercerita dari awal mula gerakan-gerakan radikal yang terjadi di Indonesia. Tayangan-tayangan foto, video, juga turut ditampilkan dari proyektor. Beberapa video seperti peperangan di Suriah juga dipertontonkan di kuliah umum tersebut. 

Kombes. Pol. Rudi Heru Susanto, SH., MH mengisi Kuliah umum di Universitas Widya Mataram | Foto Klickberita.com/Asmara Dewo 


“Jangan sampai kejadian di Suriah terjadi di Indonesia. Di Suriah hanya ada satu agama, dan hancur karena beda paham soal agama. Sedangkan di Indonesia ada enam agama yang di perekat oleh Pancasila. Jika isu suku tidak mempan untuk memecahbelahkan bangsa, maka isu agamalah yang paling ‘seksi’ untuk dijadikan isu SARA,” paparnya di Pendopo Agung nDalem Mangkubumen Univ. Widya Mataram, Sabtu, 30/09/2017. 


Dia mengatakan sejumlah Mahasiswa di Universitas Gajah Mada terdeteksi menjadi anggota Ormas Islam yang dicap radikal oleh pemerintah Indonesia. Kekhawatiran Rudi semakin bertambah ketika ia mendengar sendiri seorang anak TK sudah bisa bilang, “Khilafah Yes! Thogut No!” 


Ia juga tak menampik persoalan radikalisme di Indonesia juga disebabkan soal kemiskinan, “Orang miskin mudah diprovokasi, contoh di Jakarta, hanya dengan 20 ribu, siap berdemo untuk melempar mobil polisi.” 
loading...



Gerakan-gerakan radikal tak hanya dilakukan sejumlah orang, tapi juga dilakukan oleh seorang diri. Hal ini istilahnya adalah Lone Wolfe yakni seseorang yang berjihad sendiri, menjadi radikal karena terhubung dengan motivatornya melalui internet yang dikenal dengan self radicalication dan membentuk leadless jihad, tanpa pemimpin maupun struktur organisasi. “Pelaku teror bom yang katanya berjihad juga percaya kalau dia mati masuk syurga dan mendapatkan bidadari-bidadari surga,” katanya lagi.



Kemudian ia menjelaskan kenapa kelompok radikal atau terorisme itu selalu identik dengan Islam, “Karena posisi Indonesia sebagai negara dengan jumlah Muslim terbesar. Dan juga sebagai pusat kaderisasi paham radikal di Asia Tenggara.” 


Kemudian Rudi  menjelaskan di Jepang terdapat paham radikal yang dianut agama Shinto, juga di negara-negara lain sebagai agama mayoritas. Kuliah umum itu diakhiri dengan tanya jawab antara peserta dan Rudi. 


Salah satu peserta menanyakan soal peran Polri yang begitu lambat dalam menangani penistaan agama yang pernah terjadi saat Pilkada DKI Jakarta tempo lalu sehingga membuat keresahan masyarakat yang semakin meluas, dan juga berpotensi terjadinya pergesekan antar agama. Namun Rudi menjawab Polri tidak lambat. [Asmara Dewo]

Posting Komentar untuk "Kombes Rudi: Anak TK Sudah Bisa Bilang Khilafah Yes! Thogut No!"