Bosannya Membaca di Media Online
Klickberita.com
– Setahun belakangan ini media online
sudah tak menawan lagi dikunjungi. Penyebabnya adalah liarnya artikel atau
berita hoax, berita yang cenderung
memihak dan menyerang, juga artikel yang tak berbobot. Tak ketinggalan pula
berita-berita heboh yang sama sekali tidak bermanfaat dibaca. Tapi lucunya,
berita heboh itu bisa populer di mesin pencari, seperti Google dan Yahoo.
Sebagai penggiat media online, rasanya cukup letih melihat
fenomena dunia internet ini. Alih-alih mau mencerdaskan diri dari membaca di
situs online, yang ada malah memicu kemarahan dan kekesalan membaca komentar
netizen yang berada di bawah postingan berita. Kita mengenalnya dengan istilah Buzzer.
Ilustrasi kebosanan saat membaca berita online | Foto Shuttestock |
Membaca di situs berita
tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya yang pasti adalah isu
terkini yang cepat di-update. Berbeda
dengan media cetak yang harus menerbitkan beritanya esok pagi. Inilah faktor
utama rakyat Indonesia beralih membaca dari cetak ke digital.
Namun begitu, media
cetak masih tetap favorit bagi kalangan tertentu, sebabnya adalah media cetak
sudah berlangganan berpuluh-puluh tahun. Umumnya pembaca media cetak ini dari
kalangan orang tua.
Nah, generasi muda yang
baru melek internet, mereka akan memburu berita dari situs berita online. Ada satu hal kebiasaan netizen
Indonesia yang lucu sekali. Kebiasaan itu adalah membaca judul tanpa isi
beritanya. Akibatnya adalah pembaca tadi sudah kesal atau marah-marah duluan
karena sebuah judul yang bombastis.
Bukan hal yang baru
lagi terkadang judul dan isi berita tidak nyambung. Yang penting link yang
tersebar diklik. Ya, karena inilah salah satu keuntungan dari media online. Akibatnya,
para pemilik situs yang mengabaikan etika dan kejujuran juga mengambil peran
dalam bisnis pemberitaan abal-abal. Mereka ini pula terkadang yang mengembuskan
berita hoax dan artikel bombastis.
Apakah mereka tanggungjawab di setiap postingannya? Jawabannya tidak! Karena
orentasi mereka adalah bisnis.
Jangankan masyarakat,
pemerintah Indonesia juga sudah sangat gerah melihat fenomena situs-situs
online penyebar hoax. Dampaknya
adalah pemilik situs online yang
tetap setia menjunjung tinggi nilai kebenaran juga dijadikan kambing hitam.
Padahal pengelola situs dalam hal menulis tidak semua orentasinya uang, namun
mengutamakan saling berbagai pengetahuan dan wawasan.
Pembaca yang sudah
kesal atas fenomena ini akhirnya kembali setia membaca media cetak. Mereka
menganggap media cetak jauh lebih baik dibandingkan media online. Jauh dari
kebisingan komentar kotor yang dilakukan buzzer
yang dikirim pihak-pihak tertentu. Bisa dibilang media cetak berkesan lebih
damai.
Dulu, awal booming media online dianggap lebih
hemat membaca. Karena bermodal terakses di internet. Tapi lambat laun, membaca
di media online juga tak jauh berbeda. Toh, juga harus bermodal paket data bagi
pengguna Smartphone. Tanpa terasa, klik ini-itu di sebuah situs, paket pun
habis. Tergoda pula dengan video yang cukup menggerus kilobyte pada paket data. Apalagi sebuah situs yang penuh dengan
iklan, ini juga salah satu hal yang paling menyebalkan dan membosankan. Karena
jelas mengganggu saat membaca.
Nah, di media cetak,
kalau mau membaca gratis tinggal lari saja ke warung. Biasanya warung
menyediakan koran langgananya. Modal kopi 1 gelas cukuplah untuk sekadar duduk
berlama-lama sambil membaca. Dihitung-hitung biayanya juga tak jauh berbeda
dengan membaca di berita online. Dan pastinya tidak mungkin berita hoax diterbitkan disetiap edisinya. Selain
menjatuhkan image nama surat kabar,
juga bisa menggerus kepercayaan masyarakat.
Oleh sebab itu pula
media cetak sangat hati-hati dalam memilah-milih berita dan artikel. Apakah
media cetak bisa kembali bersinar seperti di zamannya dulu? Jawabannya bisa
jadi, mengingat pudarnya media online yang sempat dipercaya masyarakat luas.
Satu hal yang juga
kenapa membaca koran lebih menyenangkan daripada berita dari situs. Membaca di
media cetak tidak membuat mata lelah. Beda dengan membaca di media online yang
cepat sekali membuat mata lelah dan mengantuk.
Namun begitu kelebihan
membaca di media online juga tak bisa dipungkiri. Selain update berita setiap waktu, gambar dan video juga salah dua faktor
membaca di media online yang paling disenangi. Beda dengan berita di koran yang
terlihat monoton dengan memiliki foto yang kurang menarik.[Asmara Dewo]
Posting Komentar untuk "Bosannya Membaca di Media Online"