Jaya Suprana, Franz Magnis, Dan Sophia Latjuba, Bicara Kasus Ahok yang Nistakan Agama
Klickberita.com
– Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditetapkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)
sudah menistakan agama Islam.
Ahok mengatakan: Jangan mau dibohongi pake surat Al-Maidah
ayat 51, yang macam-macam itu, di depan warga Kepulauan Seribu berakhir dengan
demonstrasi yang dilakukan di berbagai daerah. Aksi tersebut meminta pada
penegak hukum untuk menangkap Ahok.
Menyikapi kasus Ahok
yang sudah menistakan agama Islam, Jaya Suprana angkat bicara, “Ternyata Umat
Islam di Indonesia memiliki peradaban yang paling tinggi. Ini benar-benar tulus
dari hati saya, saya benar-benar kagum dan saya terharu,” katanya saat di acara
Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (11/10/2016), seperti yang dilansir dari
Republika.
Baca juga: Ahok dilaporkan ke Polisi atas dugaaan Penistaan Agama
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok | Foto Viva |
Menurut pendiri MURI
ini, jika dibandingkan di luar negeri seperti kasus Ahok yang menistakan agama
hukumannya sudah mati. Ia mencontohkan negara Perancis di zaman inkuisi, orang
yang menghina agama hukumannya orang itu dikasih batu lalu ditenggalamkan di
sungai.
“Terbaru peristiwa
Charlie Hebdo, terjadi kemarahan sampai 12 korban tewas,” ujar Jaya Suprana.
Jaya Suprana juga mengatakan
dunia bisa mencontoh umat Islam di Indonesia yang menempuh jalur hukum dan
beradap terkait kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok.
Sementara tokoh
Khatolik dan Direktur Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Filsafat (STF)
Driyarkara, Franz Magnis-Suseno, menuturkan yang terpenting para tokoh agama di
Indonesia sependapat tentang pentingnya kerukunan beragama. Sebab itu pula, ia
juga berharap tidak ada reaksi kekerasan yang muncul, apabila ada kampanye yang
melecehkan agam lain.
“Selesaikan dengan
musyawarah dan hukum beradab, tidak kekerasan,” ujar Franz.
Ketika ribuan massa yang
tergabung dalam 55 ormas berdemo mendatangi ke Balai Kota menjumpai Ahok,
Sophia Latjuba saat itu juga berada di sana.
Sophia Latjuba sebagai
juru bicara tim sukses pemenangan Ahok-Djarot mengatakan tidak masalah melakukan
demo di depan Balai Kota. Ia menilai itu merupakan negara yang berdemokrasi.
“Ini tandanya negara
kita negara demokrasi. Menuturkan apa yang mereka mau dan disediakan tempat,” ucap
Sophia di Balai Kota, Jumat (14/10/2016). [Asmara
Dewo]
Info penting: Klickberita.com di-update setiap Sabtu pagi
Posting Komentar untuk "Jaya Suprana, Franz Magnis, Dan Sophia Latjuba, Bicara Kasus Ahok yang Nistakan Agama"