Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kerennya Wisata Nampan Sukomakmur yang Disebut "Majalengkanya Magelang"

Klickberita.com-Magelang saat ini memang lagi gencar mempromosikan wisata baru. Wisata alam menjadi target utama setelah Candi Borobudur. Kali ini ada satu lagi yang sedang viral di kalangan penikmat alam, yaitu Wisata Nampan Sukomakmur.

Wisata yang berada tepat di lereng Gunung Sumbing ini mengusung konsep wisata terasering. Karena berada di tanah yang miring, warga pun memanfaatkannya untuk bercocok tanam. Tanaman yang mendominasi adalah loncang atau daun bawang. Siapa sangka hanya perkebunan loncang menjadi magnet yang mampu menarik berbagai traveler di Jawa? Tentu penasaran bukan?

Wisata Nampan Sukomakmur
Wisata Nampan Sukomakmur | Foto asmarainjogja.id, Asmara Dewo

Konsep ini mungkin bisa jadi refrensi bagaimana mengelola desanya dijadikan ekonomi mandiri. Ya, karena hanya ekonomi mandiri warga bisa berdaulat tanpa harus berharap dengan pemerintah, apalagi mengajukan proposal. Tentu itu adalah cara bijak bagaimana memanfaatkan alam untuk kesejahteraan warganya sendiri.

Kembali ke wisata Nampan Sukomakmur yang berada di ketinggian sekitar 1.600 MDPL. Gunung Sumbing dan kebun loncang menjadi latar pemandangan bagi traveler yang mengabadikan momentumnya. Udara sejuk khas pegunungan membuat betah, tapi bagi yang tidak terbiasa dengan udara dingin, disarankan memakai jaket tebal. Karena udaranya bisa sangat dingin, Ngab.

Para pengelola objek wisata seakan tahu niatan pengunjung yang hobi berfoto dan pamer di berbagai media sosialnya. Jadi si pengelola juga membuat tempat spot berfoto dari bambu, bahkan ada pula dibuat seperti menara tinggi. Nah, di situlah para pengunjung ber-selfie ria, atau berfoto bak model kenamaan. Mungkin benar-benar model, sih, atau boleh jadi baru menyandang selebgram dengan followers 20 ribu.

Wisata alam tentu tergantung cuaca, jika hari cerah, begh… mata tidak mau berkedip menatap keeksotisannya. Sebaliknya, jika agak mendung, si paku bumi ini malu-malu menampakkan keanggunannya. Kemegahannya tertutup awan. Jadi kalau ke sana pada waktu yang tidak tepat artinya “Anda belum beruntung, silahkan coba lagi!”. Warga juga menyarankan kalau berkunjung pada pagi hari, karena biasanya saat pagi Gunung Sumbing terlihat sangat jelas.

Meskipun baru dibuka sekitar enam bulan lalu, wisata ini sudah ramai dikunjungi penikmat alam. Bahkan para komunitas motor dan sepeda mengagendakan kegiatannya di sana. Namun harus menjadi perhatian adalah para komunitas yang membawa kendaraannya harus punya semangat menjaga lingkungan, tidak merusak jalan warga yang saban hari pergi ke kebunnya. Kasihan jika melihat mbah-mbah berjalan begitu jauh dari kebunnya jika jalan rusak.

Fasilitas juga sudah tersedia di sana, seperti mushola, toilet, area parkir, area camping, dan warung makan. Bagi yang suka camping, tidak ada salahnya menancapkan pasak tendanya di sana, menikmati bintang gemintang di bawah langit Sukomakmur. Dan tentu saja esok paginya menyambut mentari pagi yang indah. Oh, itu adalah sebuah pengalaman yang akan menjadi kenangan tersendiri suatu hari nanti. Ceritan ke anak dan cucu, Ngab!

Saat bulan puasa begini, jangan khawatir mencari tempat berbuka puasa. Pengelola warung dengan senang hati masih membuka warungnya, jadi bisa berbuka puasa dengan suasana alam syahdu nan dingin di lereng gunung. Rasanya mantap! Perlu dicoba, jika memang saat ini ingin beranjak ke sana.

Wisata yang disebut-sebut “Majalengkanya Magelang” ini juga ada wisata Watu Susu. Watu Susu ini menurut warga di sana penuh dengan cerita-cerita mistik, pengunjung yang datang ke sana tidak boleh melakukan atau berbicara yang melanggar norma kesopanan dan kesusilaan. Terlepas dari kepercayaan warga, tentu saja sebagai pengunjung punya watak yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur warga setempat.

Watu Susu ini mirip puting susu. Mengutip beritamagelang.id, konon watu susu ini terbentuk karena pecutan dari penjajah Belanda. Karena saat itu warga diburu ole kolonial dan kabur masuk ke dalam bebatuan yang berada di lereng gunung. Karena kesal tidak menemukan buruannya, tentara Belanda itu pun memecut batu sehingga terbelah menjadi dua.

Kalau dipecut bingung juga merasionalkannya. Tapi kalau dibom atau dipotong mungkin rasional. Lagi-lagi itu cerita warga yang harus tetap kita hargai berdasarkan  dari para mbahnya. Cerita lainnya watu susu itu terbentuk karena letusan Gunung Sumbing. Ada batu besar yang menggelinding dari atas sampai ke bawah. Hingga akhirnya terbentuklah batu yang bisa kita saksikan saat ini, Ngab.

Nah, dari Kota Magelang sendiri, jarak tempuhnya mencapai sekitar satu jam. Nggak terlalu jauh, kan? Jalan mulus, hanya saja ketika sudah mulai di kaki gunung, tanjakan sudah menghadang. Ya, namanya juga Gunung, pasti menanjak, toh? Kalau turunan namanya jurang, kan, Ngab?! Makanya siapkan kendaraan yang kuat. Atau kalau tidak mau repot, yang dibonceng suruh jalan saja. Alternatif lain adalah menggunakan jasa ojek sampai ke lokasi. Itung-itung bagi THR ke warga sekitar, lho, Ngab.

Sebagai informasi tambahan yang perlu dicatat adalah wisata lain di sekitar yang tidak kalah seru. Pertama adalah Nepal van Java. Nepal van Java tidak begitu jauh, jaraknya sekitar 3,6 Kilometer, memakan waktu sekitar 13 menit. Disebut Nepal van Java, karena rumah warga yang tersusun rapi di lereng Gunung Sumbing mirip  rumah-rumah di Nepal.

Selain itu ada wisata lainnya, seperti Silancur Highland dan Mangli Skyviews.  Dua objek wisata itu berdekatan, bertetanggaan istilahnya. Saling berdampingan hidup rukun. Satu di bawah, satu lagi di atas. Panorama yang disajikan sama, berburu sunrise dan negeri di atas awan dengan latar empat gunung sekaligus saat pagi hari. Nah, malam hari pemandangan tak kalah menakjubkan, yaitu kerlap-kerlip lampu Kota Magelang yang sangat fantastis. Kalau di Yogyakarta, seperti di Bukit Bintang begitulah. 

Nah, itulah fenomena wisata Nampan Sukomakmur di Magelang, Ngab! Selamat bertualang :) [Asmara Dewo]

Tonton Juga Videonya: 



Artikel ini telah tayang di www.asmarainjogja.id dengan judul Ini Fenomena Wisata Nampan Sukomakmur di Magelang, Ngab!

 

Posting Komentar untuk "Kerennya Wisata Nampan Sukomakmur yang Disebut "Majalengkanya Magelang""