Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kucing Kejang-Kejang dan Hilang Ingatan Seperti Manusia


Klickberita.com – Layaknya seperti manusia, kucing juga bisa diserang beragam penyakit. 

Mulai dari penyakit kulit, sampai penyakit yang mengganggu organ dalam pada tubuh kucing, seperti gagal jantung, sakit pencernaan hati, sampai penyakit yang sulit disembuhkan seperti leukemia.


Dan penyakit-penyakit ekstrem di atas bisa menyebabkan kematian pada hewan berwajah imut tersebut.


Ilustrasi kucing | Foto Klickberita.com/Asmara Dewo


Jika kucing mendadadak kejang-kejang, keluar air liur, otot-ototnya mengencang atau kaku, dan kencingnya bisa keluar sendiri. Namun beberapa saat kemudian kejang-kejangnya mereda, sekilas tampak kesehatan kucing kembali pulih, dan suhu badannya normal. 

Kemungkinan besar kucing Anda mengidap penyakit ayan (sawan/epilepsi). Penyakit ayan tak hanya menyerang pada manusia saja, tetapi juga pada hewan peliharaan seperti kucing.


Ayan merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya kelainan dalam susunan saraf pusat (otak). Makhluk hidup yang mempunyai susunan saraf pusat dapat mengidap ayan, (Drh. Dharmojono:1997).


Selain itu kucing mendadak kejang-kejang juga bisa disebabkan oleh radang peritoneum menular atau peritonitis,  keracunan, kekurangan meniral atau hypocalcemia, kelainan hormone seperti hypoglycemia dan hypotryroideus. Serta tumor dalam otak atau radang otak seperti meningitis atau encephalitis.



Dikutip dari buku Mengatasi Permasalahan Pemeliharaan Kucing, karangan Drh, Dharmojono, agar setiap kucing yang mengalami kejang-kejang disarankan sebagai berikut:

1.     Berikan diet yang seimbang pada kucing Anda berdasarkan umur dan berat badannya.
2.     Amatilah lebih cermat dan jeli gejala-gejala yang sering tampak pada waktu-waktu tertentu. Bila gejala-gejala tersebut tidak muncul lagi atau sesekali saja, berikan perlakuan seperti no 1 di atas.
3.     Bila gejalanya sering timbul dengan frekuensi tinggi, Anda dapat memberikan phenobarbital dengan dosis 2mg/kg berat badan. Pemberian dilakukan 2-3 kali sehari. Dosis tersebut sangat individual sehingga frkuensi pemberiannya dalam seha didasarkan pada berat badan dan seringnya gejala muncul.




Hasil penelitian Akos Pakozdy dan Tim Peneliti dari University Of Veterinary Medicine menemukan antibodi dalam darang kucing epilepsi yang bereaksi terhadap protein dalam membran dari sel-sel saraf. Protein tersebut membentuk blok-blok seperti bangunan dari saluran ion, (Merdeka: 2013).


“Epilepsi kucing dan manusia disebabkan oleh hal serupa. Dari penelitian ini kami tahu kucing punya kesempatan sembuh dari sistem kekebalan tubuhnya, jadi manusia mungkin juga bisa menjalani metode penyembuhan yang sama juga,” ujar Pazkody.


Saluran itu dijelaskan bertugas untuk mengontrol permeabilitas membrane. Sehingga ada sinyal sel saraf terganggu. Metode imuniterapi ini pun dipelajari dan diteliti lebih lanjut, karena sudah membuktikan hasil yang sangat baik pada kucing.


Bahaya lain dari penyakit epilepsi atau ayan ini juga bisa menghilangkan ingatan pada kucing. [Asmara Dewo]

Baca juga: 

Mau Pelihara Kucing Anggora Premium? Ini yang Harus Disiapkan!



Posting Komentar untuk "Kucing Kejang-Kejang dan Hilang Ingatan Seperti Manusia"