Puisi Lebih dari Sebuah Kado
Klickberita.com – Apa jadinya jika sebuah puisi
indah dikirimkan kepada orang yang spesial? Tentu saja bunga hati bermekaran.
Kalau cewek yang menerima, bisa jadi terbayang-bayang akan kata-kata yang
mengusik hati. Senyum-senyum sendiri, salah tingkah, tidak fokus, dan menambah
selera makan. Hahaha, yang terakhir sepertinya berlebihan, ya?
Tapi tunggu dulu, kalau si doi memang selama ini agak
kurusan, akibat tidak selera makan. Dan ketika ia menerima puisi, lalu dibaca
perlahan dan dipahami dengan segenap jiwa, maka ia pun jadi bahagia. Coba tanya
ke ahli gizi, salah satu penyebab selera makan berhubungan tidak dengan mood? Ya, mood yang baik akan menambah selera makan. Tak heran kenapa banyak
orang kelebihan gizi karena hidupnya memang happy.
![]() |
Ilustrasi Puisi | Foto Shutterstock |
Nah, untuk menulis puisi bukan harus pandai bersastra dulu,
atau juga melakoni bidang sebagai pemuisi. Siapa saja bisa menulis puisi. Terlebih
lagi sekarang media sosial seperti Instagram memang dijadikan ajang melatih
kata-kata (caption) pada foto.
Lihatlah beranda di akun Instagram kamu, teman-teman kamu banyak sekali
mempraktikan karyanya. Meskipun terkadang mereka tidak menyadarinya. Atau juga jangan-jangan kamu sendiri sering
menulis kata-kata indah di Instagram.
Sadarkah kamu bahwa menulis puisi itu mudah, semudah kamu
membuat caption foto di Instagram. Ya,
ditambah beberapa kalimat saja, dan pastinya diatur penyusunannya. Sudah beres,
kamu punya karya sastra bernilai seni tinggi. Kemungkinan 3 atau 4 tahun
kemudian, banyak lahir pemuisi dari media sosial ala Instagram. Mengingat
semakin trennya menulis caption di
foto. Tidak perduli nyambung atau tidak, yang penting terekspresikan.
Nah, kalau sudah terbiasa menulis puisi, tidak ada salahnya
puisi yang kamu buat dikhususkan kepada orang spesial. Mungkin untuk orangtua,
saudara, sahabat, atau juga mantan bos, hahaha. Apalagi puisi itu dikirim tepat
di hari kelahirannya. Wisshhh… jadilah kamu orang yang paling diingat di setiap
hari kelahirannya di tahun-tahun berikutnya. Yaaa, kalau umur si doi panjang,
hahaha.
loading...
Baik, bagi kamu yang masih bingung seperti apa, sih, puisi
ulang tahun itu? Ini salah satu contohnya, sebuah puisi yang ditulis oleh Rizka
Wahyuni. Semoga menginspirasi kamu untuk berkarya.
Seuntai puisi kelahiran untuk Asmara Dewo
Pekik tangismu adalah
kebahagiaan dalam senyuman
Air mata bahagia tumpah
ruah
Berucap syukur atas
lahirmu
Tawa bahagia terlukis
di wajah mereka
21 Agustus 1988
Lahirlah seorang anak
laki-laki
Bernama Asmara Dewo
Matamu indah coklat
berbinar
Engkau adalah harapan
Engkau adalah bintang
Engkau adalah mutiara
Impian tertumpu padamu
Tahun berganti
Tanpa jeda tanpa pamit
Kini anak lelaki
bermata coklat
Adalah seorang pemuda
tangguh
Jangan tanya soal
cita-cita
Jangan tanya tentang
menggapai impian
Jangan tanya pedihnya
idealis
Jangan tanya pahit
kehidupan
Cukup di mata coklatmu ada jawabannya
Aku paham
Tapi barangkali tidak
Aku tidaklah paham
Engkau adalah pemuda
tanpa kenal lelah untuk terus berjuang
Engkau adalah pemuda
yang punya impian setinggi bintang di langit
Engkau adalah pemuda
keras kepala penuh ide-ide cemerlang
Engkau adalah pemuda
bermata coklat yang tanpa letih terus berjalan
Seharusnya negara Ini bangga memilikimu
Pemikiranmu jauh lebih
maju dari petinggi Bangsa Ini
Hai Bung Medan
Teruslah gapai setiap
impianmu
Walaupun langkahmu
terseok
Walaupun dunia
mengerdilkanmu
Walaupun semua orang
berpaling
Walaupun bumi
menghujatmu
Doaku
Harapanku
Selalu berbisik mesra
pada Sang Khalik
Semoga dikau berjalan
beriringan dengan Tuhanmu
Yogyakarta, 21 Agustus
2017.
Puisi di atas mempunyai ‘kekuatan’ yang bagus, hanya saa harus
diakui pula meskipun terlalu berlebihan. Namun yang pastinya adalah karena
puisi juga salah satu karya sastra fiksi, jadi tidak terlalu dipermasalahkan. Suka-suka
hati yang menulis sajalah. Toh, suka
atau tidak, bagus atau tidak, setidaknya itu adalah karya yang abadi, dicatat sejarah.
Bagaimana dengan kamu, siap untuk menuliskan puisi untuk
seseorang? Kalau kamu menuliskan puisi,
biasanya tidak ditodong lagi diminta hadiah, hahaha. Biasanya ada, tuh, orang
yang suka minta hadiah. Tapi karena sudah dikirimkan puisi, terbayar lunas.
Puisi, lebih dari sebuah kado, dan kamu bisa melakukannya? Apapun latar
belakangnya, intinya tulis saja apa yang ada di kepala dan hati tentang dia. Bereslah
itu sampai akhir. [Asmara Dewo]
Posting Komentar untuk "Puisi Lebih dari Sebuah Kado"