Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Munculnya Ide dari Otak Seorang Pebisnis

Klickberita.com – Pebisnis salah satu profesi jenius yang ada di muka bumi ini. Mungkin ada yang tidak sepakat, tapi sebaiknya kita harus bercermin kepada orang-orang yang paling kaya di dunia ini, dan mereka semua adalah seorang pebisnis. Tidak mungkin sekelas Bill Gates, Warren Buffett, atau Jeff Bezos, itu manusia-manusia bodoh, karena kecerdasannyalah yang mengantarkan mereka menjadi orang terkaya di bumi ini.

Meski begitu, orang bodoh juga bisa menjadi seorang pebisnis yang sukses, asal dia mau belajar menjadi orang cerdas. Nah, cerdas di sini juga tidak harus dari bangku akademik, tapi dari setiap pengalaman-pengalaman yang dia lalui, dan juga pengalaman orang lain. Dan fakta menyebutkan orang-orang terkaya di bumi ini adalah mereka yang mengecap pendidikan formal dan pendidikan cukup tinggi.

Ilustrasi otak seorang pebisnis | Foto Shutterstock
Itu artinya pendidikan formal menunjang kreativitas  dan memberikan peluang yang jauh lebih bagus dibandingkan pebisnis yang minim pendidikan formal. Ya, boleh saja pernyataan di atas ditentang, terlebih lagi bagi pebisnis sukses dari kalangan pendidikan non formal, itu sah-sah saja, mengingat dia juga bisa sukses tanpa pendidikan sekolahan. Well, semua kembali ke pribadi masing-masing.

Sekarang saya ingin bercerita soal otak seorang pebisnis. Cukup lama saya bersama Rizka Wahyuni membuat konsep penjualan hijab via online. Sejauh ini baik-baik saja, namun ada beberapa masalah yang mungkin akan muncul di kemudian hari. Virus kecil ini bagi kalangan pebisnis biasa mungkin tak masalah, tapi bagi saya tidak! Hal ini bisa mengakibatkan kehancuran bisnis di masa depan.

Tahukah Anda, kebanyakan manusia itu baru bertindak ketika sudah terdesak, kalau tidak, ya, santai saja. Tidak ada masalah sama sekali. Padahal tahukah Anda bisnis itu mempunyai segudang masalah, banyak sekali batu masalah yang dijalani saat ini dan juga di kemudian hari. Nah, berdasarkan pengalaman dari keluarga, dan orang lain, hal ini sebenarnya sudah saya bilang ke Rizka sejak lama. Tapi Rizka menganggap enteng. Ya, sudah, saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi, karena modal bisnis ini hampir 90 persen dari dia.

Dan ketika bukti-bukti sudah saya lihatkan ke dia, barulah dara Minangkabau ini kalang kabut. Tak terkecuali saya, bahkan konsentrasi saya menulis buyar sehari semalam. Akibatnya saya tidak bisa menyiapkan artikel untuk klickberita ini tepat waktu. Dan karena kami sudah mulai bingung, terpaksa dia menghubungi orangtuanya di Padang. Alhamdulillah, orangtuanya langsung sigap membantu putri kesayangannya itu. Dan saya masih berpikir keras, menyiapkan langkah-langkah selanjutnya di Yogyakarta.

Meski begitu, saya tidak nyaman untuk tidur, sulit sekali memejamkan mata. Kalau belum semua masalah ini beres. Dan pada saat ada virus kecil di bisnis kami, otak saya pun terus berpikir hingga muncul lagi satu bisnis. Saya berpikirnya jadi begini, di mana ada masalah di situ otak cerdas pebisnis semakin tajam. Ahaaa! Konsep bisnis yang baru dihidayahkan Allah SWT ini sepertinya bakal jauh lebih hebat dari bisnis jilbab yang sebelumnya kami bangun.

Untuk konsep bisnis ini tentulah tidak akan saya uraikan di sini, tunggu beberapa bulan lagi. Pagi-pagi sekali saya menjumpai Rizka di kediamannya, lalu sarapan pagi bareng di salah satu tempat sarapan langganan kami. Awalnya saya jelaskan bisnis itu ke dia, tanggapannya, “Bagus bisnisnya”. Terus saya bilang ke dia, konsep bisnis ini mau saya jual 50 juta.
Tahu apa kata dia?! Jawabnya, “Jangan! Sayanglah, rugi kalau dijual.”

Saya hanya menguji dia, tapi kalau katanya silahkan dijual. Ya, mau bagaimana lagi? Paling saya bermitra bisnis dengan yang lain. Bukan tanpa alasan juga, Rizka terlalu sepele dengan urusan-urusan yang dianggapnya kecil, padahal yang kecil ini bisa membesar. Almarhum ayah saya rugi ratusan juta karena minimnya pengetahuan, dan menganggap enteng masalah kecil. Akibatnya hampir seluruh harta benda kami nyaris habis karena masalah itu. Ujung-ujungnya keluarga saya tumpur. Tragis.

Akhirnya kami sepakat akan menggarap bisnis ini secepatnya. Dan tentu pula dengan catatan Rizka harus bisa membentenginya sesuai apa yang sudah saya ucapkan. Karena percuma jika tidak dibentengi, kalau suatu waktu bisa hancur. Sementara konsep bisnis sudah dirancang matang-matang, seluruh perjuangan dikerahkan, tenaga, modal, pikiran, semuanya dicurahkan hanya untuk bisnis.


Dan semua itu saudara-saudara, otaklah yang memunculkannya, jadi menurut saya sayang sekali jika otak manusia tidak bisa dimanfaatan sebaik-baiknya. Terlebih lagi otak seorang pebisnis, yang bisa mengubah kehidupan, tak hanya dirinya sendiri, segenap bangsa dan masyarakat bumi ikut merasakan manfaatnya. Coba kalau tidak ada otak pebisnis sekaliber Bill Gates, apakah mungkin saya bisa mengetik di laptop untuk menuliskan konsep-konsep bisnis. Tentu, tidak, kan? [Asmara Dewo]

Posting Komentar untuk "Munculnya Ide dari Otak Seorang Pebisnis"