Lima Motivasi Ampuh untuk Anak Muda Miskin

Klickberita.com – Angka Kemiskinan di Indonesia tak ada perubahan yang signifikan setiap tahunnya, hal ini dilaporkan melalui BPS (Badan Pusat Statistik). Dalam catatan mereka angka kemiskinan pada Bulan Maret 2016 mencapai 28,01 jiwa, atau sebesar 10,86 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. 

Padahal pada bulan Maret 2015 jumlah kemiskinan 28,59 juta jiwa,  atau 11,22 persen. Itu artinya pemerintah Indonesia menurunkan angka kemiskinan hanya mencapai 0,36 persen. Sangat kecil. 

Ilustrasi pemuda miskin | Foto Shutterstock

Kalau angka kemiskinan tidak bisa ditekan lagi oleh pemerintah, maka ketimpangan sosial akan semakin tinggi. Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Bukankah juga banyak sekali milyoner dan jutawan di Indonesia ini? Jadi tidak perku terkejut dengan fenomena kesenjangan sosial di negara.

Ingat! Kemisikinan bisa memicu pembodohan, kejahatan, pemberontakan, dan pengkhianatan pada bangsa. Sebab itu pula, ini menjadi tugas kita bersama menjaga keutuhan NKRI dan menyejahterakan kehidupan bangsa. Lalu bagaimana mengurangi angka kemiskinan di Indonesia? Ya, sebagai seorang penulis muda, saya ingin menyampaikan beberapa hal penting untuk anak muda di Indonesia. 

Sebab saya percaya, perubahan hanya ada di genggaman kaum muda. Seorang anak muda, baik lelaki maupun perempuan, yang memiliki semangat tinggi dan tekad yang kuat mengubah kehidupannya sendiri, keluarga, lingkungannya, dan juga bangsa. 

Berikut 5 motivasi bagi anak muda miskin untuk mengubah kehidupannya:

1. Belajar dengan sebaik-baiknya 

Ilustrasi belajar | Foto Shutterstock

Jika kamu seorang anak muda yang beruntung masih belajar, entah itu di bangku kuliah atau di tingkat SMA manfaatkan kesempatan itu dengan baik. Karena belajar formal jauh lebih sempurna dibandingkan dengan belajar di non-formal. Selain dididik dengan sosok yang ahli di bidangnya (dosen, guru), fasilitas  yang ada di tempat pendidikan bisa kamu gunakan. 

Dan tentu juga kamu mempunyai teman-teman seperjuangan, teman bercanda, dan teman untuk mengisi kehidupan di saat senang ataupun sedih. Teman juga sangat memengaruhi pola pikir kamu. Maka bertemanlah dengan teman yang baik. 

Nah, jika kamu tidak beruntung, mungkin hanya tamatan SMP atau SMA saja. Tetaplah belajar, sesuai bidang yang kamu lakoni saat ini. Misalnya kamu sekarang bekerja sebagai administrasi di perusahaan. Asah skill kamu lagi di bidang itu, bila perlu les privat, jangan pelit untuk belajar kalau mau berubah. Lihat Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti,  ia hanya tamatan SMA, tapi bisa menjadi seorang menteri RI. 

Jadi tidak ada yang tidak mungkin untuk mengubah nasib, selagi masih mau belajar mencerdaskan diri. Apa mungkin Ibu Susi bodoh tapi jadi menteri? Kan, tidak! Beliau cerdas, meskipun hanya tamatan SMA, tapi mentalnya belajar tiada henti. Hingga akhirnya pun beliau jadi menteri saat ini, dan tentunya membawa perubahan pada negara dan bangsa.

2. Memilih teman yang bisa membawa perubahan 

Ilustrasi memilih teman yang baik, cerdas, dan mengispirasi | Foto Istockfoto

Sejatinya pertemanan itu tidak memandang si kaya atau si miskin, si cerdas dan si bodoh. Karena kehebatan pertemanan mengalahkan perbedaan. Di lain sisi, pertemanan juga bisa mengubah hidup kamu. Ingat tidak pepatah lama ini yang diambil dari hadist Bukhori? “Berteman dengan tukang minyak wangi, mungkin kita akan dikasi minyak wangi. Atau paling tidak kecipratan harumnya. Dan jika berteman dengan pandai besi, kita bisa kena apinya, atau paling tidak kena bau asapnya.”

Jadi sosok teman itu juga membawa perubahan dalam hidup kamu. Kalau kamu punya teman yang sudah sukses sekarang, cobalah lebih akrab lagi, belajarlah banyak hal dengan dia. Teman yang baik, biasanya akan membantu teman lain yang lagi kesulitan, apalagi soal materi. Jika terus semakin dekat, secara tak langsung dia juga mentrasfer aura kesuksesan ke kamu, seperti motivasi, inspirasi yang bisa menggugah hati dan pikiran kamu untuk segera berubah. 

3. Bekerja lebih gigih dan cerdas lagi 

Ilustrasi bisa diandalkan pemimpin | Foto Shuttertock

Jika kamu saat ini seorang karyawan dengan gaji 2 juta per bulan, kamu harus punya keinginan kuat melipatgandakannya. Dan jangan cuma keinginan, tapi juga harus diekskusi dengan tindakan. Misalnya kamu seorang staff, 6 bulan berikutnya paling tidak kamu harus bisa jadi supervisor. Setahun jadi asisten manager, 2 tahun jadi manajer. Ini hanya gambaran saja sebagai peningkatan jenjang karir. 

Nah, untuk mencapai level yang lebih tinggi tentu kamu harus lebih cerdas, skill suvervisor, asisten manager, manager harus kamu kuasai. Selain itu yang terpenting adalah di perusahaan kamu bekerja apa yang paling diutamakan selain skill, mungkin loyalitas. Loyalitas juga harus ditingkatkan lagi jika itu yang dibutuhkan. 

Intinya kamu harus berbeda dari karyawan lainnya, bisa diandalkan oleh pemimpin kamu. Yang penting jangan mau bertahun-tahun bekerja seperti ituuu saja, tidak ada perubahan. Harus berubah! Sebab itu semua juga berdampak pada nasib dan keuangan kamu. 

Atau saat ini kamu yang sedang berprofesi sebagai enterpreuner. Tinggal tingkatkan saja lagi bisnis atau penjualannya. Mulai dari cara berjualan, waktu berjualan, dan produk yang dijual. Biasanya juga enterpreuner itu tidak ada yang miskin, tapi kalau masih merasa miskin, tidak masalah juga. 

Kalau jualan kamu tidak laris, coba cari apa penyebabnya, setelah itu cari solusi, dan kembali berjualan dengan ‘wajah’ berbeda.

Baca juga:
Sebelum Di-PHK, Bangun Bisnis Secepatnya! 
Jangan Membuat Mereka Kaya! Tapi Buatlah Diri Kita Menjadi Kaya 
Sudah Pensiun Baru Sadar Betapa Pentingnya Sebuah Bisnis 

4. Mengubah mindset menjadi seorang pebisnis, pedagang atau pengusaha 

Ilustrasi menjadi seorang wirausaha (Enterpreuner) | Foto Shutterstock

Pada umumnya kemiskinan itu paling banyak mendominasi bagi buruh tani. Apakah kamu sendiri seorang buruh tani atau dari keluarga buruh tani? Jika benar, cobalah mengubah mindset mencari rezeki dari buruh tani ke bisnis, pedagang, atau pengusaha. Kalau bisnis atau usaha terlalu berat atau sulit, ke perdagangan saja tidak masalah. 

Perdagangan apa yang bisa dilakukan? Banyak! Misalnya kamu juga bisa berdagang sayuran keliling atau di tempat tinggal kamu sekarang. Bagus juga menjual barang harian, seperti gula, kopi, beras, minyak goreng, dan lain sebagainya. Yang penting menjual barang yang dibutuhkan setiap harinya.

Itu hanya contoh saja, ada banyak barang-barang yang bisa dijual, baik di kampung ataupun di perkotaan. Nah, apalagi tinggal di kota, jualan apa saja pasti laku. Kalau tidak ada modal, ajak saudara atau teman, kumpulkan modal, lalu dirikan usaha itu.

5. Mengingat perlakuan orang yang pernah menghina 

Ilustrasi Dihina | Foto Shutterstock

Jadi orang miskin itu tidak enak, selain selalu merasa minder, juga disepelekan. Kalau disepelekan tidak kamu ketahui mungkin tidak masalah, tapi kalau langsung di depan kamu, itu sungguh sakit, kan? Oke, itu kalau disepelekan, bagaimana lagi kalau dihina seperti ini: “Orang miskin seperti kamu memang pantas seperti itu!”

Brrr… ibarat api disiram bensin. Mau marah, mau menghina balik, atau membalas tapi tidak bisa. Bisanya hanya menelan ludah. Ingat sekali kalimat itu sepanjang hidup. Tapi kalau diingat-ingat saja tentu tidak baik, tapi kamu harus membuktikannya, bahwa apa yang diucapnya sungguh keliru. Pastikan kamu bukan miskin, hanya belum mendapatkan peluang saja. 

Dan selanjutnya, jadikan motivasi untuk mengubah keadaan kamu yang sebenarnya, meskipun kamu itu memang miskin. Oh ya, kamu harus pahami soal miskin. Miskin itu terkadang doktrinisasi dari diri sendiri saja. Kalau kamu merasa kaya, ya, kaya. Walapun padahal memang miskin menurut BPS. Namun yang penting adalah keadaan boleh miskin, tapi mindset tidak boleh miskin, harus bermental kaya. Biar kaya betulan. 

Sebagai penutup, segala kehidupan di dunia ini sudah diatur oleh Allah SWT. Tapi kita bisa memohon untuk mengubah kehidupan kita sendiri, dari miskin ke kaya. [Asmara Dewo]

Info: Klickberita.com di-update setiap Sabtu pagi. Bagi yang meng-copypaste artikel kami wajib mencantumkan www.klickberita.com