Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Karir Artis di Ujung Cuitan

Gara-gara cuitan di Twitter yang mungkin dianggap iseng, bercanda, atau guyonan belaka ternyata berdampak sangat luar biasa. Cuitan itu memang sifatnya pribadi, namun ketika menyinggung yang berimbas ke UU ITE bisa jadi tersangka, ujung-ujungnya di penjara. Kalau menyinggung seseorang, apalagi orang yang sangat berpengaruh di negeri ini juga bisa berakibat fatal. 

Orang-orang yang berpengaruh di negeri ini banyak pendukungnya, jika cuitan tersebut berlebihan dan bisa dijerat UU ITE dan bisa jadi tersangka pula. Apalagi sekarang musim lapor melapor. Sebagai pendukung fanatik misalnya, juga jadi korban yang saling lapor melapor ke penegak hukum di negeri ini. 

Foto ilustrasi | Shutterstock
Nah, kalau cuitan itu dilakukan seorang artis juga sangat berbahaya bagi karirnya. Beberapa hari lalu ada 2 artis yang menuliskan status di akun Twitternya, cuitan tersebut mengandung SARA. Sontak saja para pendukung (yang dihina) balik mem-bully si artis. Bahkan ada petisi untuk memboikot si artis dalam program hiburan di acara televisi.

Publik figur seperti ini bisa dibilang angkuh, mereka lupa bahwa artis juga butuh fans dan penonton. Kalau ucapannya menyinggung SARA tentu akan membuat ilfeel fans dan penontonnya. Ujung-ujungnya apa? Ya, tentu saja pihak management yang bekerjasama dengan si artis akan memutuskan hubungan kerja. 

Pengusaha di bidang entertainment tidak bodoh, dan tidak mau rugi karena sebab sepele yang dilakukan si artis. Jika dipertahankan akan berdampak pada rating acara di program yang ditayangkannya. Maka diambillah titik amanya, diputuskanlah hubungan kerjasama tersebut. Ini terbukti pada salah satu artis yang berkicau SARA di Twitter. 

Lalu kemana lagi si artis untuk mempertahankan karirnya kalau semua pengusaha di bidang entertainment menolaknya? Mau tak mau harus menerima risiko, karir meredup, atau malah jadi banting setir jadi orang biasa saja, mantan artis yang mungkin dulu sempat populer. 

Fenomena redupnya karir seorang artis ini banyak terjadi, tapi mereka yang belum mengalaminya tak pernah belajar dari seniornya. Mereka anggap kalau sudah menjadi artis akan selamanya sukses, sungguh keliru penilaiannya. Bukan sementang fans-nya banyak lalu sesuka hati saja berbicara, apalagi menginggung soal agama, ulama, atau umat Islam. Kita harus sama-sama paham, negeri ini mayoritas Muslim. Jika berkaitan menghinakan Islam maka siap-siap menerima risikonya. Hal paling terkecil dampaknya adalah diboikot.

Kita tentu masih ingat aksi 212, yang mana salah satu merk roti secara tak langsung mennghinakan perjuangan Islam? Lihat hasilnya, saham anjlok dalam beberapa hari kemudian, netizen Muslim sepakat memboikot tidak membeli produknya. Akhirnya merk roti tersebut tak akan pernah lagi dikunyah bagi Muslim yang tersakiti. 

Ngeri tidak seperti itu, karena salah mengucapkan kata-kata atau sudah menyinggung perasaan umat Muslim Indonesia? 

Seorang artis juga begitu, kalau sudah dibokot acaranya, filmnya, mau bilang apa lagi dia? Makanya pengusaha entertainment melakukan aksi bersih-bersih bagi si artis yang dianggap bermasalah. 

Kita tahu artis juga manusia, kadang kesal, benci, dan marah, yang ingin menyampaikan unek-unek di dadanya. Sama halnya dengan remaja yang sedang galau. Tapi, ya, jangan sampai menyinggung soal SARA, fatal sekali akibatnya, netizen biasa saja di-bully habis-habisan kok kalau membuat status SARA, apalagi publik figur.

Di akhir tahun 2016 lalu, umat Muslim lagi sangat sensitif terhadap isu-isu pengekangan, pengkerdilan, dan penistaan agama yang dianutnya. Yang semua ini berimbas pada netizen Muslim Indonesia, mulai dari yang fundamentalis, yang biasa saja, sampai Muslim yang cuek tapi benci sekali ketika soal agamanya disinggung. 

Jadi sebaiknya hati-hati untuk bertutur kata. Bukan hanya untuk artis saja, tapi semua yang menggunakan media sosial. Kalaupun ada yang tidak cocok apa yang dirasakan di neger ini, bijak-bijaklah untuk menyampaikannya. Kalau pandai menulis, buatlah tulisan, kirimkan ke media online atau media cetak. Atau silahkan juga di akun sendiri dengan cara baik, yang tidak bertentangan dengan norma negara dan agama. 

Terutama sekali soal mengkritik seorang tokoh agama, jika ada yang menurut kita tidak tepat, sampaikanlah dengan cara elegant, ingatkan mereka sesuai pemikiran kita yang benar. Bukan malah menghina, itu sekelas anak-anak yang tahunya mengejek orang lain, tanpa sadar diri sendiri mungkin lebih buruk perangainya. 

Artikel ini bisa kita ingat bersama-sama sampai di kemudian hari, kita saksikan siapa-siapa saja artis yang menyakiti umat Muslim, kariryan pasti redup. Karena logika sederhananya adalah penonton di Indonesia bermayoritas Muslim. Dan perjuangan umat Muslim sejak aksi 212 menjadi benih persatuan perjuangan umat.

Jangankan sekelas artis yang tidak begitu populer, perusahaan besar saja oleng kok ketika diboikot. Ini bukan menakut-nakuti, hanya saja untuk mengingatkan satu sama lain, silahkan berkarir, silahkan mengais rezeki di bidang masing-masing, yang penting jangan menghinakan umat Islam. [Klickberita.com/Asmara Dewo]

Baca juga:
SBY: Ya, Allah, Juru Fitnah dan Penyebar Hoax Berkuasa 
Prajurit Putih 
Ini Bahaya Membaca Berita Hoax 

Info Penting: Klick Berita di-update setiap Sabtu pagi. Dan bagi yang meng-copypaste artikel kami wajib mencantumkan www.klickberita.com di bawah psotingannya. Terimakasih.


1 komentar untuk "Karir Artis di Ujung Cuitan "