Empat Penyebab Inilah Mulut Tidak Bisa Dijaga
Klickberita.com
– Seekor singa yang terkenal paling ganas di hutan belantara sana, jika sudah
dikurung, ia tidak akan pergi kemana-mana. Dan lama-lama ia pun bisa jinak
sendiri, tidak begitu garang, aumnya hanya sekali-kali saja, karena ia sudah
mulai berinteraksi dengan manusia.
Cukup mudah menjaga
seekor hewan yang buas dengan cara yang baik lagi jitu dengan mengedapnkan
rasa. Namun, di tubuh manusia, ada namanya mulut, suara pada seseorang itu akan
keluar dari sana. Mulut ini pula yang bisa menentukan siapa dirinya
sesungguhnya. Karena mulut terkadang tidak bisa ternkontrol dengan baik,
akibatnya terbongkarlah siapa diri kita yang sebenarnya.
Menjaga Mulut (Ilustrasi) | Foto Flickr |
Jika memang baik,
ucapan-ucapan yang terlontar maka akan baik pula. Begitu juga sebaliknya, jika memang
buruk, meskipun disembunyikan sekuat-kuatnya, sang mulut akan memberitahukan
juga apa saja yang ada di hati manusia itu sendiri. Di tengah-tengah
masyarakat, kita mengenalnya dengan istilah “keceplosan”.
Biasanya seseorang itu
ada empat hal yang membuatnya tidak bisa menjaga mulutnya:
1. Karena kaget
Kalau kita melihat
seseorang yang latah, dan tiba-tiba ia terkejut ada-ada saja kata aneh yang
dibilangnya. Bisa seperti ini: e… brodol… brodolll… brodollll…. dengan wajah
yang ketakutan, karena panik. Nah, jika sehari-harinya ucapannya buruk bisa
juga seperti ini: E… lonte…lonte… lonteee. Maaf untuk contoh yang ini. Karena
memang begitulah orang yang latah.
Dan manusia yang latah,
dan giat beribadah, biasanya seperti ini: Allahu Akabarrrr… Allahu Akbarrrr…
Allahu Akbarrrr. Ucapan adalah cerminan perbuatan sehari-hari, karena itu pula
seorang psikolog mudah sekali menilai dan memhami pasiennya hanya dari
ucapannya saja.
Tentu kamu sendiri
pernah terkejut, bukan? Dan ikut-ikutan latah seperti itu.
2. Karena ketakutan
Siapa coba yang tahan
diintrogasi? Baik diintrogasi oleh orangtua, guru BP, apalagi sempat
diintrogasi oleh petugas, bisa-bisa terkencing-kencing di celana, ya, kan? Saat
diintrogasi baik bujukan maupun ancaman, orang yang diintrogasi itu sudah tidak
bisa lagi menahan rahasianya. Maka ia pun berkoar-koar menjawab berbagai
pertanyaan yang menghantamnya.
Nah, saat orang dalam
ketakutan akan mudah sekali membongkar apa saja tentang dirinya. Biasanya pihak
petugas selalu memanfaatkan cara ini untuk memecahkan berbagai kasus yang ia
dalami.
Tenang saja, kalau kamu
memang tidak bersalah, dan selama ini menjadi orang yang baik, berbagai bujukan
dan ancaman tidak akan memengaruhi ucapan kamu, karena kamu memang benar dan
baik.
3. Saat terlalu asyik berbicara
Pernahkan di antara
sahabat terbongkar rahasia pribadinya saat ia kecepolasan karena terlalu asyik
merumpi? Tidak ada yang tahu rahasia pribadinya selain dirinya, namun dirinya
sendirilah yang membongkar siapa dia sebenarnya.
Ia terlalu asyik
berbicara, tanpa bisa merem apalagi menyaring kata-kata yang ia lontarkan.
Akibatnya kalau ia memang jahat, kebusukannya akan ketahuan juga. Selain
berbicara terlalu asyik, berpidato pun seperti itu.
Tak heran ada orang berpidato
keceplosan menghina orang lain. Mungkin juga karena ia khilaf, salah ucap atau
bagaimana, namun yang jelas adalah dari mulutnya sendirilah kita tahu siapa
dirinya yang sesungguhnya.
4. Saat merasakan kesedihan
yang begitu dalam
Mungkin kamu pernah
mengalami, tiba-tiba saja sahabat kamu menangis tersedu-sedu di bahu kamu. Air
matanya bak hujan membasahi bahu kamu. Pelukannya begitu erat, suaranya parau
berucap apa saja yang kamu sendiri tidak tahu.
Karena sebagai sahabat,
tentu kamu membiarkannya terlebih dahulu agar tenang, lalu kalian
berkomunikasi. Nah, saat kesedihan yang begitu dalam ia akan menceritakan apa
saja yang ia alami. Dan membocorkan penyebab ia meraung-raung seperti tadi.
Mulutnya di saat itu sudah tidak bisa dijaga lagi, ucapan buruk atau baik sudah
terlontar begitu saja.
Dan kamu sebagai sahabat
hanya bisa memakluminya di saat seperti itu. Bahkan juga kamu yang
diinginkannya hanya sebagai pendengar budiman saja. Baik, tidak masalah,
jadilah seorang pendengar untuk sahabat kamu, dan pahami ucapannya di saat itu,
dan kamu akan paham siapa ia sesungguhnya.
Nah, inilah empat
penyebab mulut kita tidak bisa dijaga. Mungkin selama ini mulut kita bisa
diajak kompak untuk berdusta, bisa pula mengelabui orang lain. Namun kita juga
harus ingat, mulut kita sendirilah yang membongkar siapa diri kita yang
sebenarnya. Dan ini sungguh tidak bisa ditutup-tutupi, dan suatu ketika pasti
akan terbongkar juga.
Titik amannya adalah
jadilah manusia yang baik dan benar. Dengan begitu ucapan dan perbuatan akan
seirama mencerminkan perilaku seseorang dalam kehidupannya sehari-hari. Ada pribahasa
bijak mengatakan, dari seorang novelis Tereliye, ia menuliskan: Bicaralah yang baik-baik atau diam.
Sungguh benar sekali
apa yang dituliskan Tereliye tersebut. Bukankah karena mulut juga kita menuai
berbagai masalah dalam hidup? Yang diam saja, terkadang bisa disalahkan,
apalagi yang banyak bicara? [Asmara Dewo]
Info
penting: Klickberita.com di-update stiap Sabtu pagi, dan silahkan tunggu
artikel terbaik kami di Sabtu depan. Terima kasih, dan sampai jumpa.
Posting Komentar untuk "Empat Penyebab Inilah Mulut Tidak Bisa Dijaga"