PBNU Dukung Pemimpin Muslim yang Amanah, FPI Memperjuangkannya
Klickberita.com
– Pilkada DKI Jakarta 2017 menjadi perhatian khusus bagi PBNU (Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama). Rais AAM PBNU, KH Maruf Amin menyatakan memilih pemimpin
berdasarkan harus berdasarkan kriteria.
Sikap Nahdlatul Ulama
memilih pemimpin non-Muslim, mengacu pada hasil muktamar 1999 di Lirboyo,
Kediri. Pada saat itu ulama merumuskan salah satu syarat boleh memilih pemimpin
non-Muslim adalah jika tidak ada lagi pemimpin Muslim yang adil.
Hukumnya kemudian
menjadi dhorurot, memilih pemimpin
non-Muslim karena keadaan yang memaksa. Maka hukumnya diperbolehkan.
Dia juga menjelaskan,
selama masih ada pemimpin Muslim yang amanah, maka PBNU akan setia mendukung
pemimpin itu.
Rais AAM PBNU, KH Maruf Amin | Foto Viva
“Yang menjadi kriteria
pemimpin adalah yang Muslim jujur dan adil. Kalau tidak ada maka dibolehkan
memilih pemimpin non-Muslim asalkan memiliki sifat jujur dan adil,” jelas Maruf
dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (22/9/2016). Seperti yang dilansir dari
Republika.
Mantan anggota Dewan
Pertimbangan Presiden ini mengakui, memang ada beberapa calon kepala daerah
yang meminta restu kepada PBNU. Namun bukan berarti organisasi terbesar di
Indonesia tersebut otomatis mendukung.
“Tidak benar kalau ada
yang bilang PBNU mendukung salah satu calon. Jadi jangan asal mengklaim
didukung nahdliyin,” ujar Marif lagi.
Ormas Islam lainnya
juga turut mendukung untuk memilih pemimpim Muslim di DKI Jakarta. Ketua Front Pembela
Islam (FPI), Habib Rizieq meminta kepada segenap warga Jakarta untuk tidak
berputus asa menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2017 nanti.
Rizieq dengan optimis
terus berjuang untuk memilih pemimpi yang Muslim, meskipun hinaan, cacian, dan
kebencian yang datang.
Ketua Front Pembela Islam (FPI) | Foto Antara, Jefri Aries
“Kepada warga muslim di
DKI Jakarta, jangan putus asa berjuang di Pilkada, tidak peduli dengan segala
hinaan, tuduhan, dan hujatan," ucap Rizieq di hadapan ribuan umat Islam di
Masjid Istiqlal, Ahad (18/9/2016).
Kalau ada yang menghina
perjuangan ini, menjelekkan, menuduh radikal, biarkan itu. “Kata orang Betawi
masa bodoh,” ujarnya. Biarkan mereka menghina perjuangan ini, asalkan Muslim
Jakarta tidak putus asa memperjuangkan hal ini. [Asmara Dewo]
Baca juga: Muzakarah Ulama dan Tokoh Nasional Jakarta Sepakat Tolak Ahok
Baca juga: Muzakarah Ulama dan Tokoh Nasional Jakarta Sepakat Tolak Ahok
Info penting: Klickberita.com di-update setiap Sabtu pagi
Posting Komentar untuk "PBNU Dukung Pemimpin Muslim yang Amanah, FPI Memperjuangkannya"