Dampak Buruk Karena Karakter Pebisnisnya
Klickberita.com – Ketika Anda membaca artikel ini,
tentunya Anda seorang pebisnis, atau boleh jadi impian Anda menjadi seorang
pebisnis sukses seperti yang lainnya. Baik, menjadi seorang pebisnis itu sangat
bagus, bebas finansial, waktu, dan masih banyak lagi keuntungan menjadi seorang
pebisnis.
![]() |
Ilustasi pebisnis yang buruk | Foto Istimewa |
Namun, tahukah Anda bahwa menjadi seorang pebisnis itu juga
harus pandai bersikap. Artinya kepribadian diri harus mencerminkan kebaikan.
Sebab semua bisnis adalah tentang kemanusiaan, selalu berinteraksi dengan
manusia. Jadi untuk menjadi pebisnis yang sukses harus pula menjadi pribadi
yang baik. Nasihat sederhana ini selalu digaungkan oleh pebisnis-pebisnis besar
kelas dunia.
Lalu bagaimana cara membangun karakter yang baik itu?
Sebenarnya ini langkah sederhana untuk memulainya, bahkan sejak dini kita sudah
diajarkan kebaikan oleh orangtua. Mungkin
kita lupa karena terlalu abai soal cara berrhubungan yang baik kepada manusia
lainnya. Tidak masalah, semua bisa dimulai dari awal lagi.
Lihat juga video wisata terbaru Tebing Gunung Gajah Kulonprogo:
Sederhananya adalah selalu berpikir terlebih dahulu sebelum
berbicara, bersikap, bertindak, dan mengambil keputusan. Boleh jadi selama ini
kita berbicara yang cendrung menyakiti orang lain, atau bisa saja sikap kita
tidak disukai oleh orang lain. Hal-hal seperti inilah yang menghambat
pertumbuhan bisnis. Bisnis adalah ‘komunikasi’, ketika komunikasi kita baik
terhadap siapa saja, maka itu sangat berdampak pada bisnis yang kita bangun.
Saya ambil contoh, misalnya Anda seorang bos pemilik bisnis.
Sebagai bos memang Anda mempunyai wewenang penuh atas roda berjalannya bisnis
Anda. Tapi tahukah Anda tanpa karyawan, bisnis Anda akan berjalan lambat, dan
kemungkinan juga macet total. Karyawan adalah roda di bisnis Anda, jika satu
roda rusak akan memperlambat kendaraan bisnis Anda.
Pertanyaannya kenapa roda tadi bisa rusak? Bisa saja semangat
karyawan Anda kendur, bosan, sakit hati, dan ingin keluar dari perusahaan Anda.
Sebabnya apa? Bisa saja Anda sebagai bos kerap menyakiti perasaan anak buah,
yang mengabaikan haknya, sesuka hati bertindak, berbicara kasar, dan tidak
perduli terhadap mereka. Yang Anda mau tahu adalah soal profit bisnis saja. Padahal
jika Anda sebagai bos mampu memberikan aura positif kebaikan terhadap karyawan,
karyawan pun akan memberikan aura positif pula pada konsumen Anda.
Manfaatnya jelas, kebaikan yang terus menular ini akan
memberikan efek yang sangat bagus pada bisnis Anda.
Contoh kedua adalah jika Anda menjalani bisnis kecil-kecilan,
yang menjalankannya seorang diri. Berarti semua jalannya roda bisnis Anda yang
melakukannya, mulai dari produksi sampai melayani konsumen. Ini tentu saja
tantangannya lebih berat lagi, selain menyiapkan barang, tugas Anda juga
menjual produk. Sangat lelah memang jika berbisnis tunggal.
Pada umumnya bisnis yang dijalankan seperti ini kurang
maksimal. Emosi pebisnisnya naik turun alias tidak stabil. Ia sudah lelah
mengurusi banyak hal. Nah, mungkin karena rasa lelah itu berdampak pada bicara
atau bersikap yang melantur, tanpa disadari menyakiti calon konsusmen dan
konsumen tetap. Lambat laun konsumen pun meninggalkannya.
Kabar baiknya adalah semua yang terjadi bisa diulang lagi
dari nol. Anda harus evaluasi diri, berani berubah menjadi pebisnis berkarakter
baik.
Saya ingin tanya kepada Anda, apakah Anda cukup aktif di
media sosial? Bagaimana cara Anda menggunakan media sosial? Pernahkan Anda
menyadari bahwa status yang Anda tulis itu menyinggung perasaan netizen
lainnya? Atau apakah Anda pernah menerima kritikan baik secara langsung ataupun
tidak langsung?
Bagi Anda pelaku bisnis online yang kerap berseliweran di
berbagai media sosial, ke depannya sudah sebaiknya berubah. Pertahankan
kebaikannya, dan perlahan buang sedikit demi sedikit kebiasaan buruk di media
sosial. Saatnya memposting kebaikan-kebaikan yang bisa menginspirasi orang
lain.
Meski begitu bukan berarti menghilangkan jati diri Anda.
Mungkin juga Anda seorang pebisnis yang juga pemerhati sosial, politik, dan
hukum. Karena keresahan tersebut Anda malah menjadi pasif. Bukan begitu maksud
saya, tetaplah menjadi diri Anda sendiri, namun pandai-pandai bersikap dalam
menyampaikan opini, kritikan, dan aspirasi. Sampaikan dengan cara elegan. Toh,
keperdulian terhadap kepentingan bangsa dan umat lebih penting dari bisnis itu
sendiri. [Asmara Dewo]
Baca juga juga artikel bisnis di www.asmarainjogja.id!
loading...
Posting Komentar untuk "Dampak Buruk Karena Karakter Pebisnisnya"