Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Larangan Burkini Di Perancis Membatasi Hak Wanita Berpakaian

Klickberita.com – Burkini adalah pakaian wanita yang dirancang oleh seorang designer Aheeda Zanetti dengan mode pakaian yang menutup aurat, yang biasanya digunakan untuk berenang atau berolahraga.

Aheeda Zanetti mengatakan bahwa burkini bukan burqa. Burqo sendiri adalah pakaian wanita yang menutup seluruh tubuhnya, hingga yang terlihat hanya mata saja. Pada umumnya Burqo sering digunakan oleh wanita Muslim di Afganistan, Arab Saudi, Turki, Pakistan, India Utara, dan juga negara-negara lainnya dengan mayoritas Islam, seperti di Timur Tengah. 

Bahkan di Indonesia juga sering dijumpai wanita dengan pakaian Burqo baik di kota, maupun di pedesaan. Menurut beberapa ulama berpakaian burqo merupakan kewajiban bagi wanita Muslim.

Seorang wanita berpakaian burqini di pantai bersama keluarganya | Foto Flickr

“Ketika saya menamakannya burkini saya tidak benar-benar berpikir itu adalah burqa untuk pantai. Burqa adalah hanya sebuah kata bagi saya - saya dibesarkan di Australia sepanjang hidup saya, dan saya telah merancang baju renang ini dan saya harus menyebutnya sesuatu dengan cepat. Itu kombinasi dari dua budaya - kami Australia tapi kami juga Muslim karena pilihan. Burqa tidak melambangkan apa pun di sini, dan itu tidak disebutkan dalam Al Qur'an dan agama kita tidak meminta untuk menutupi wajah kami, itu pilihan pemakainya untuk melakukannya. Burqa adalah tempat di teks Islam. Saya harus mencari kata, dan itu digambarkan sebagai semacam mantel dan penutup-semua, dan di ujung lain Anda memiliki bikini, jadi saya menggabungkan keduanya,” Kata Aheeda Zanetti, seperti dikutip dari laman Guardian.

Di Pantai Perancis seorang wanita dipaksa oleh polisi untuk membuka pakaian burkininya saat sedang menjemurkan diri di pantai. Para polisi bersenjata itu berdiri saat wanita itu harus terpaksa melepaskan burkininya.

“Saya sedang duduk di pantai dengan keluarga saya,” kata wanita 34-tahun yang hanya memberikan nama depannya, Siam. “Saya mengenakan jilbab klasik. Saya tidak berniat berenang,” seperti yang diberitakan di Guardian.


Wanita yang dipaksa oleh polisi untuk melepaskan pakaian burkininya saat di Pantai Perancis | Foto  via Guardian

Sebagian kota di Perancis sudah mengeluarkan Undang-undang pelarangan pakaian Burqini di kotanya. Hal ini terkait akibat teror bom beberapa Minggu lalu yang terjadi di sebuah bar di Rouren, Normandia, di Sebelah Utara Perancis.

Walikota London Sadiq Khan yang telah bergabung dengan aktivis di London mengecam keras larangan burkini di Perancis. Ia bersama aktivis lainnya menolak total larangan pakaian wanita Muslim di kota mode tersebut.

“Total berhenti. Ini sesederhana itu. Saya tidak berpikir itu benar. Saya tidak mengatakan kami sempurna, tapi salah satu kegembiraan dari London adalah bahwa kita tidak hanya mentolerir perbedaan, kami menghormati itu, kita menerimanya, dan kami merayakannya,” kata walikota Muslim pertama di kota itu pada hari Kamis saat berkunjung ke Paris untuk bertemu rekannya Anne Hidalgo, seperti yang wartakan dari NDTV.

Khan menyatakan bahwa berpakaian merupakan hak setiap orang, hak setiap wanita Muslim pula untuk memakai burkini. Ia tidak setuju jika berpakain juga harus dilarang.

“Banyak wanita memakainya karena pilihan. Jika burkini memungkinkan perempuan untuk pergi dan duduk di pantai dan menikmati sinar matahari, meskinya didukung. Ini membantu memastikan para perempuan tidak lagi di pinggiran,” protes Khan

Posting Komentar untuk "Larangan Burkini Di Perancis Membatasi Hak Wanita Berpakaian"