Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Enam Teknologi Canggihnya Revolusi Keempat

Pada awal 2019 lalu netizen Indonesia kerap membawa tema tentang Revolusi Industri 4.0. Bahkan revolusi yang disebut-sebut pikiran radikal dari penemuan abad ini menjadi bagian terpenting dalam berbagai sektor kehidupan. Memang tak berlebihan, mengingat belakangan ini kita dimanjakan oleh fasilitas teknologi yang mempermudah pekerjaan.

Contoh paling nyata adalah google map, seseorang di sudut manapun selagi smartphone terhubung internet dengan mudah kita menemukan keberadaanya. Nah, peluang teknologi canggih ini pun sangat dimanfaatkan betul oleh startup ojek online. Mulai dari menjemput dan mengantar customer, sampai mengirimkan orderan makanan atau mengirimkan barang.

Ilustrasi Teknologi Revolusi Keempat | infokbn.com
Dalam sektor perdagangan kita pun berdampak perubahan besar-besaran, yang mana sebelumnya hanya kaum pemodal saja yang bisa menjual produknya. Sekarang dengan modal seadanya saja kita bisa membuka usaha kuliner kecil-kecilan di rumah, lalu mendaftarkan usaha tersebut ke salah satu aplikasi ojek online. Tak heran di gang-gang kecil pun banyak antre abang ojek memesan kuliner yang baru tumbuh tersebut.

Selanjunyat hadir pula layanan aplikasi pembayaran dan transaksi online, dengan memanfaatkan layanan itu customer mendapatkan diskon yang cukup besar saat membeli produk. Contohnya saja jika customer membeli produk itu langsung ke penjualnya, harganya Rp 35.000, namun jika menggunakan aplikasi itu hanya membayar Rp 21.000. Tentu saja customer menggunakan aplikasi itu, selain karena lebih murah, juga tidak mau ribet karena menghabiskan waktu atau kena macet.

Dan harus diingatkan pula, bisnis tetaplah bisnis yang orentasinya adalah keuntungan. Customer harus pula memiliki sejumlah saldo dalam aplikasi pembayaran tersebut. Jadi saldo customer itulah yang dikelola betul oleh perusahaan untuk memutarkan saldo itu ke berbagai bisnisnya. Dari uang untuk mendapatkan uang lagi. Begitu seterusnya, sistem kapitalis bekerja.

Astrid savitri dalam bukunya Revolusi Industri 4.0 Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di Era Disrupsi 4.0 membagikan penemuan revolusi digital itu menjadi 6 bagian:

1.  Artificial Intelligence
Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah bidang ilmu komputer yang menekankan pada penciptaan mesin cerdas yang bekerja dan bereaksi seperti manusia.
Apabila kisah-kisah fiksi ilmiah cenderung menggambarkan AI sebagai robot yang karakteristiknya mirip manusia, kenyataannya AI dapat berbentuk apapun. Mulai dari SIRI, Google, Assisstant, Cortana, hingga mobil self-driving, juga dari algoritma penelusuran Google, komputer watson ciptaan IBM hingga senjata otonom.
Beberapa aktivitas komputer dengan kecerdasan buatan dirancang untuk mencakup: a. pengenalan suara, b. deep learning, c. perencanaan, d. penyelesaian masalah.
Kecerdasan di atas dikenal dengan sebutan Narrow AI dan dirancang untuk melakukan tugas-tugas yang tidak terlalu rumit. Misalnya pengenalan wajah, pencarian internet, atau membantu menyetir mobil.
Kecerdasan buatan termasuk komputer pemrograman untuk sifat-sifat tertentu seperti: a. pengetahuan, b. pemikiran, c. penyelesaian masalah, d. persepsi, e. belajar, f. belajar, g. perencanaan, h. kemampuan memanipulasi dan meminjahkan objek.

2. Internet of Things
Internet of Things (IoT) adalah konsep yang pada intinya menghubungkan perangkat apapun dengan tombol on dan off ke internet. Perangkat yang dimaksud misalnya ponsel, mesin pembuat kopi, mesin cuci, headphone, lampu, perangkat yang dikenakan tubuh, dan semacamnya. Ini juga berlaku untuk komponen mesin, misalnya mesin jet pesawat terbang atau bor dari rig minyak. Jika semua perangkat tersebut memiliki tombol aktif dan non-aktif ke internet, maka kemungkinan bisa menjadi bagia dari IoT.

3. Komputasi Kuantum
Komputasi kuantum adalah bidang studi yang berfokus pada pengembangan teknologi komputer berdasarkan prinsip-prinsip teori kuantum. Teori tersebut menjelaskan sifat dan perilaku energi dan materi pada tingkat kuantum (atom dan subatom). perkembangan komputer kuantum akan menandai sebuah lompatan ke masa depan dalam kemampuan komputasi yang jauh lebih hebat dibandingkan era sempoa hingga super komputer modern, dengan peningkatan kinerja miliaran kali lipat.
Komputer kuantum mengikuti hukum fisika kuantum, mendapatkan kekuatan pemrosesan yang sangat besar melalui kemampuannya berbeda dalam beberapa keadaan. Di samping itu juga untuk melakukan tugas menggunakan semua kemungkinan permutasi secara bersamaan. Pusat-pusat penelitian dalam komputasi kuantum saat ini antara lain MIT, Oxford University, dan Los Alamos National Laboratory.

4. Fifth-Generation Wireless (5G)
Nirkabel generasi kelima atau fifth-generation wireless (5G) adalah tekonologi seluler terbaru yang dirancang untuk meningkatkan kecepatan dan daya tanggap jaringan nirkabel. Dengan 5G, data yang dikirimkan melalui koneksi broadband nirkabel dapat berjalan dengan kecepatan setinggi 20 Gbps, melebihi kecepatan jaringan wirelen, serta menawarkan latensi 1 ms atau lebih rendah untuk penggunaan yang membutuhkan umpan balik real time. Teknologi 5G juga akan memungkinkan peningkatan drastis dalam jumlah data yang dikirim melalui sistem nirkabel karena lebih banyak tersedia bandwidth dan teknologi antena canggih.
Selain menawarkan peningkatan kecepatan, kapasitas, dan latensi, 5G menawarkan fitur manajemen jaringan, di antaranya network slicing, yang memungkinkan operator seluler membuat beberapa jaringan virtual dalam satu jaringan 5G fisik. Kemampuan ini memudahkan koneksi jaringan nirkabel untuk mendukung penggunaan spesifik, dan pada dijual secara as-a-service.
5. Teknologi Printer 3D
Pencetakan 3D (3D printing) adalah proses pembuatan benda-benda padat secara tiga dimensi (3D) dibuat. Teknologi ini memungkinkan penciptaan fisik model fisik model objek 3D menggunakan serangkaian tekonologi aditif atau kerangka pengembangan berlapis, tempat lapisan ditetapkan secara berurutan untuk membuat objek 3D lengkap. Pencetakan 3D juga dikenal sebagai manufaktur aditif.
Percetakan 3D merupakan alternatif untuk proses manufaktur produk tradisional. Dalam manufaktur tradisional seringkali sebuah objek dirancang dengan memotong secara paksa membentuk bahan mentah dan membangun objek melalui pembangunan cetakan.
Proses pencetakan 3D dilakukan dalam berbagai tahap. Pertama, dibutuhkan input data grafis dai komputer, yang sering dibuat menggunakan alat bantu computer-aided manfucaturing (CAM), dan memotong data untuk mengakomodasi lapisan objek atau komponen yang terpisah. Data grafis tersegmentasi/berlapis tersebut dikirim ke printer 3D, yang menerapkan kombinasi bahan baku yang diperlukan untuk lapisan tertentu. Printer kemudian menambahkan lapisan pengembangan produk selapis demi selapis sampai benar dirancang dan selesai sesuai dengan kriteria desain.

6. Self-Driving Vehicle
Kendaraan self-driving, juga dikenal sebagai mobil robot, mobil otonom, atau mobil tanpa pengemudi, adalah kendaraan yang mampu merasakan lingkungannya dan bergerak dengan sedikit atau input dari manusia. Self-driving vehicle adalah mobil atau truk yang pengemudi manusia tidak perlu mengendalikan kendaraan yang dioperasikan, namun tetap aman. Tekonologi ini menggabungkan sensor dan perangkat lunak untuk mengontrol, menavigasi, dan menggerakan kendaraan.

Saat ini, kendaraan-kendaraan self-driving belum diizinkan beroperasis ecara legal. Namun demikian, ada sebagian kendaraam otonom yang sudah diotomatisasi dalam bentuk yang bervariasi, dari mobil konvesional dengan rem dan bantuan lane, hinggga prototipe self driving independen.

Meskipun masih dalam tahan perkembangan, teknologi self-driving menjadi semakin umum dan dapat mengubah sistem transportasi secara radikal (disertai dengan perluasan, keonomi dan masyarakat). berdasarkan perkiraan perusahaan pembuat mobil dan teknologi, mobil self-driving mulai akan diluncurkan dalam beberapa tahun mendatang. [Klickberita.com/Asmara Dewo] 

Baca juga:
Intip 10 Rahasia Cara Langsing Putri Keraton
Biar Presentasi Lancar dan Sukses, Ikuti 7 Tips Ini!

Posting Komentar untuk "Enam Teknologi Canggihnya Revolusi Keempat"