Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Duterte Jadi Target Pembunuhan CIA

Presiden Filipina Rodrigo Duterte | Foto Reuters


Klickberita.com – Presiden Filipina Rodrigo Duterte jadi target pembunuhan badan intelijen Amerika Serikat, Central Inteligence Agency (CIA). Hal ini diungkap oleh Duterte dalam pidatonya di hadapan masyarakat Filipina di Intercontinenal Hotel, Hanoi, Vietnam, Rabu malam, (28/9/2016).

“Itulah kondisinya. Mereka mengatakan CIA berencana untuk membunuh saya," ujar Presiden Duterte.

Selanjutnya dengan nada bercanda, mantan Walikota Davao itu bersyukur, sebab CIA menyadarkan dirinya bahwa ia sekarang Presiden Filipina. Duterte mengatakan dirinya belum percaya bahwa ia seorang presiden.


“Sampai sekarang, saya tidak percaya bahwa akulah (Presiden). Beri aku kesempatan untuk berpikir (dan menyadari bahwa akulah) Presiden,” kata Duterte.

Rencana pembunuhan CIA itu berdasarkan kesaksian Wilford Palma yang ditangkap otoritas, atas kasus penyelundupan senjata dari Amerika Serikat. Palma mengungkapkan pelanggan regulernya telah memberitahu tentang pembunuhan Presiden Duterte.

Duterte yang jadi target pembunuhan oleh CIA bersedia mati untuk menjalankan mandat dari rakyat Filipina. Ancaman pembunuhan Duterte itu di tengah programnya untuk perangi narkoba di negaranya. Hal ini pun membuat negara luar mengecam keras atas aksi Duterte yang sudah menewaskan 3.000 korban jiwa.

Namun Duterte secara konsisten meminta pada pasukan pemerintah untuk melanjutkan perang berdarah melawan narkoba, meskipun dia telah meninggal di saat kepemimpinannya di Filipina.

Tuduhan Duterte terkait dengan CIA tersebut dibuat setelah serangkaian pernyataan hubungan memanas terhadap Amerika, mulai dari penghinaan kepada Barrack Obama, hingga yang terbaru putusnya hubungan dengan negara super power itu.


Sebelumnya, Duterte mengtakan tidak akan tergabung dengan Amerika dalam patroli Laut Cina Selatan yang disengketakan.

Duterte juga mengindikasikan ia akan menjauhkan Filipina dengan Amerika, dan membentuk aliansi baru dengan Cina dan Rusia. Dua Negara dengan akar komunis yang selama ini berbeda dengan Amerika Serikat. [Asmara Dewo]

Sun Star | Tempo


Info: Klickberita.com di-update setiap Sabtu pagi

Posting Komentar untuk "Duterte Jadi Target Pembunuhan CIA "