Duterte Ungkit Pelanggaran Ham Nenek Moyangnya di Depan 18 Pemimpin Negara
Klickberita.com
– Perseturuan Antara Presiden Amerika Serikat Barrack Obama dan Presiden
Filipina Rodrigo Duterte sudah membaik. Kedua pemimpin tersebut akhirnya
bertemu di forum internasional KTT (Konferensi Tingkat Tinggi).
Sebelumnya Obama enggan
menjumpai Duterte karena orang nomor satu di Amerika itu dikatain “anak pelacur”.
Namun secara tak langsung Duterte meminta maaf melalui juru bicaranya.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte | Foto AFP
Perang narkoba yang
digagas Duterte mengakibatkan kematian 2.400 jiwa mengundang kecaman keras dari
dunia. Berbagai kritikan dilayangkan kepada Duterte, mulai dari PBB (Persatuan
Bangsa-Bangsa), Lembaga HAM (Hak Asasi Manusia, sampai Obama.
Di depan 18 pemimpin negara
dalam rapat KTT Asia Timur di Vientiane,
Laos, Kamis (8/9), Duterte berujar, “Saya beritahu kalian soal hak asasi,”
tulis Berita CNN Indonesia yang dilansir dari AFP.
Lanjut pidato Duterte
lagi dalam waktu 15 menit itu, “Ini adalah nenek moyang saya yang dibunuhi,
jadi mengapa sekarang kita bicara soal hak asasi? Kita harus bicara hak asasi dengan
spektrum yang luas,” kata Duterte, ia memperlihatkan foto rakyat Filipina yang
tewas di bunuh tentara Amerika Serikat.
Duterte berpidato
setelah Obama berbicara panjang lebar tentang HAM.
Obama yang sebelumnya
dihina sebagai anak pelacur menganggap Duterte hal yang sudah biasa pada diri
Duterte.
“Saya tidak menanggapi
komentar itu secara personal, karena itu cuma kata yang biasa dia gunakan
termasuk terhadap Paus dan yang lainnya. Pilihan kata itu adalah kebiasaan,
cara dia berbicara,” ucap Obama. [Asmara
Dewo]
Info penting: Klickberita.com di-update setiap Sabtu pagi.
Posting Komentar untuk "Duterte Ungkit Pelanggaran Ham Nenek Moyangnya di Depan 18 Pemimpin Negara"